Optimis IMC Berperan Tekan Impor Mesin Produksi, Dukung Peningkatan Produktivitas Industri Manufaktur
KERJA SAMA: Penandatanganan MoU kerja sama pengembangan industri melalui IMC antara Kemenperin dengan PT Astra Otoparts Tbk, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI), dan PT. Poly Jaya Medikal.-foto: kemenperin/koranrb.id-
KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian telah menginisiasi pembangunan Pusat Manufaktur Indonesia atau Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Plered, Purwakarta, Jawa Barat. Gedung terintegrasi ini akan mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri manufaktur di Indonesia, dengan mengusung konsep machine making machine (3M).
“Sebab, salah satu kunci dalam upaya pembangunan industri adalah kemampuan untuk menguasai dan membuat mesin produksi sesuai kebutuhan industri saat ini. IMC ini dipersiapkan oleh Kemenperin, yang tentunya perlu kerja sama, sinergi, dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko SA Cahyanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 15 Oktober 2024 dikutip dari kemenperin.go.id.
Kemenperin aktif mengajak seluruh pihak yang berkepentingan dan mempunyai kompetensi dalam rangka membangun dan menciptakan mesin-mesin produksi yang dibutuhkan sektor industri untuk bisa berkolaborasi di IMC.
“Jadi, misalnya kami mengundang pelaku industri, karena mereka bisa menjadi integrator dalam membuat mesin-mesin produksi. Saat ini, ada tiga perusahaan yang sudah menjalin kerja sama dengan kami untuk memulai operasionalisasi di IMC ini,” paparnya.
BACA JUGA:Logistik Pilkada Kembali Tiba, Ini Rinciannya
Pada peresmian Gedung IMC, Sekjen Kemenperin bersama perwakilan tiga industri melakukan penandatanganan MoU tentang Kerja Sama Pengembangan Industri Melalui Pusat Manufaktur Indonesia (Indonesia Manufacturing Center) Purwakarta.
Ketiga perusahaan itu adalah PT Astra Otoparts Tbk, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI), dan PT. Poly Jaya Medikal.
Adapun ruang lingkup kerja sama ini, antara lain pengembangan inovasi dan produk baru, pengembangan talenta manufaktur, pengembangan teknologi manufaktur, pengembangan jejaring kerja sama dan komunikasi, serta bentuk kerja sama dan koordinasi lain sesuai dengan kewenangan masing-masing pihak.
“Selanjutnya, kami akan juga mengajak dari pihak perguruan tinggi dan para ahli asosiasi, untuk bersama-sama mengembangkan IMC ini. Jadi, sangat urgent kita butuhkan. Apalagi, kami sudah punya beberapa balai yang bisa memproduksi komponen-komponen, dan di IMC ini saatnya kita bisa memproduksi mesin-mesin produksi,” jelasnya.
Kemenperin optimistis, operasional IMC ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap mesin-mesin yang berasal dari luar negeri.
BACA JUGA:DISUKA Usung Program Rumah untuk Warga Kota Bengkulu Tanpa Bunga, Sukatno: Semua Harus Punya Rumah
BACA JUGA:KPU Agendakan Simulasi Pencoblosan Pilkada Kepahiang pada 17 Oktober 2024
“Oleh karena itu, kita punya kebijakan untuk mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri dari produk-produk industri yang kita hasilkan. Nah, peran IMC ini menjadi salah satu kuncinya untuk mencapai sasaran tersebut,” tegasnya.