40 WBP Lapas Curup Rampungkan Program Rehabilitasi Narkoba

SALAT BERJEMAAH: Salah satu aktivitas rutin para WBP di Lapas Curup yakni salat berjamaah di setiap waktu salat tiba.-foto: arie/koranrb.id-

KORANRB.ID – Sebanyak 40 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Curup telah dinyatakan berhasil menyelesaikan program rehabilitasi narkoba yang berlangsung selama enam bulan. 

Program rehabilitasi yang dimulai pada bulan Mei 2024 ini bertujuan membantu para WBP yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba agar dapat terbebas dari ketergantungan dan kembali ke masyarakat dengan mental yang lebih sehat.

Program ini diadakan oleh Lapas Curup bekerja sama dengan Yayasan Dwin Foundation yang secara profesional memberikan pendampingan dan konseling bagi para peserta. Program ini dirancang sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk mengatasi krisis narkoba di dalam lapas, yang sering kali menjadi tantangan besar di banyak fasilitas pemasyarakatan di Indonesia. 

“Dengan semakin tingginya jumlah pengguna narkoba di kalangan narapidana, pemerintah berusaha memberdayakan WBP agar dapat memperbaiki diri dan menyiapkan masa depan yang lebih baik,” terang Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Teguh Wibowo.

Dijelaskan Teguh, dalam program rehabilitasi ini, para WBP mengikuti berbagai tahapan yang dirancang untuk membantu mereka mengatasi ketergantungan narkoba, mulai dari sesi konseling, kegiatan fisik dan mental, hingga program pemberdayaan keterampilan.

BACA JUGA:Viral Video Guru SMAN 1 Minta Bantuan Presiden Prabowo, Ngaku Dipecat Karena Tak Kerja, Padahal Lagi Sakit

BACA JUGA:Cegah Stunting dengan Penguatan Edukasi Pil KB Progestin dalam Mendukung Asi Ekslusif

Tahapan ini dibuat agar para peserta tidak hanya terbebas dari narkoba secara fisik tetapi juga memperoleh keterampilan baru dan pemahaman mendalam tentang risiko penyalahgunaan narkoba.

“Sejak hari pertama, para peserta menjalani asesmen awal untuk mengetahui tingkat ketergantungan dan kondisi mental mereka. Hal ini bertujuan agar pembimbing dapat menyesuaikan materi dan pendekatan yang tepat bagi setiap peserta. Setelah asesmen, program dilanjutkan dengan sesi-sesi konseling kelompok maupun individu yang dipimpin oleh para ahli dari Yayasan Dwin Foundation,” jelas Teguh.

Selain konseling, mereka juga mengikuti kegiatan fisik, seperti olahraga dan meditasi, yang bertujuan membantu tubuh dan pikiran mereka terbebas dari ketergantungan. 

Ada pula pelatihan keterampilan yang diberikan untuk memperkuat mental para WBP, membangun kepercayaan diri, dan memberikan keterampilan yang berguna saat mereka bebas nanti. 

“Keterampilan seperti pembuatan kerajinan tangan, keterampilan teknis, dan pengelolaan usaha kecil menjadi beberapa pilihan yang diberikan kepada para peserta,” terangnya.

Teguh juga mengatakan, alasan pihaknya menggandeng Yayasan Dwin Foundation dalam penyelenggaraan program rehabilitasi ini, dikarenakan yayasan tersebut telah berpengalaman dalam memberikan pendampingan terhadap para korban penyalahgunaan narkoba di berbagai daerah. 

BACA JUGA:Sah! Ini Daftar Nama Ketua Komisi Beserta Anggotanya di DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2024-2029

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan