Hobi Membaca Novel? Ini 5 Novel Karya Tere Liye Bertemakan Petualangan
Hobi Membaca Novel? Ini 5 Novel Karya Tere Liye Bertemakan Petualangan--Foto komunitas kumpul baca
KORANRB.ID – Membaca novel adalah suatu kegemaran yang lazim ada di setiap orang novel sendiri memiliki berbagai macam genre slah satunya adalah petualangan.
Salah satu penulis novel petualangan yang terkenal adalah Tere Liye, Tere Liye adalah nama pena dari penerbit dan penulis Indonesia yang lahir dengan nama asli Asma Nadia. Ia dikenal luas karena karya-karyanya yang menggabungkan tema petualangan, cinta, dan kehidupan.
Karya-karya Tere Liye sering kali mengandung pesan moral yang mendalam, dan ia memiliki banyak penggemar di Indonesia serta di luar negeri. Sebagai penulis produktif, ia terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia sastra Indonesia.
Berikut KORANRB.ID Menghimpun 5 novel karangan Tere Liye dengan tema petualangan yang membuat pembacanya masuk ke dalam cerita.
1. Pulang, dalam novel Pulang karya Tere Liye, alur cerita mengikuti perjalanan emosional dan fisik seorang pemuda bernama Bujang. Berikut adalah ringkasan alur cerita:
BACA JUGA:Wajib Diketahui Pemancing Galatama Ikan Mas Bengkulu, Ini Rekomendasi Aroma Esen Paling Jitu!
BACA JUGA:Pengunjal BBM Bersubsidi Kian Meresahkan, Ini Sanksi Pidana yang Bisa Menjerat Pelaku
Bujang, seorang pemuda dari kampung, memulai kisahnya dengan latar belakang kehidupannya yang sederhana. Ia memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya, terutama dengan ibunya.
Bujang merantau ke kota besar untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Di sana, ia menghadapi berbagai tantangan dan kenyataan pahit yang jauh berbeda dari yang ia bayangkan.
Selama di Kota, Bujang mengalami kesedihan, kehilangan, dan berbagai rintangan. Ia menjalin hubungan dengan orang-orang baru, yang membawa warna baru dalam hidupnya, tetapi juga menambah beban emosional.
Bujang mulai merenungkan arti sebenarnya dari “pulangan.” Ia merasa kehilangan jati dirinya dan terjebak dalam kehidupan yang tidak sesuai harapannya.
Dalam momen puncak, Bujang harus menghadapi kenyataan pahit yang mengubah hidupnya. Keputusan besar harus diambil, yang akan memengaruhi masa depannya.
Bujang akhirnya menyadari pentingnya pulang ke kampung halaman, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional. Ia menemukan kembali cinta dan hubungan yang telah terabaikan.