Sebelum Gantung Diri, Mahasiswi Unib Sempat Titip Pesan untuk Pacar, Ini Isinya

KORANRB.ID – Mahasiswi Fakultas Hukum Univesitas Bngkulu (Unib) berinisial MA (19) yang meninggal gantung diri, ternyata masih menyisakan berbagai tanda tanya. 

Salah satunya penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya secara tragis. Berdasarkan penelusuran KORANRB.ID, korban MA sempat meninggalkan pesan pada pacarnya. 

Pesan itu dititipkan ke rekannya, yang isinya meminta sang pacar tidak usah datang lagi ke rumahnya. Tidak diketahui alasan korban memberi larangan tersebut. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Mahasiswi Unib Ditemukan Meninggal Gantung Diri

Saat ini, jasad MA sudah dibawa ke daerahnya di Kabupaten Bengkulu Utara dan sudah dimakamkan pihak keluarga. 

Seperti dilansir KORANRB.ID sebelumnya, MA mengakhiri hidupnya dengan cara melilitkan kain ke bagian leher yang sudah diikat di atas kosen pintu kamarnya. MA ditemukan salah seorang teman kuliahnya bernama Septia, sekitar pukul 17.00 WIB, kemarin (29/11).

BACA JUGA:Hukum Bunuh Diri Dalam Islam Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Sebelum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, MA sudah pernah bercerita dengan temannya ingin bunuh diri, namun niat itu sempat di urungkannya. Kemarin niat ingin bunuh diri itu kembali timbul, semua itu dilakukan MA diduga karena dinamika percintaan yang sedang dihadpinya dengan laki-laki pujaannya. 

Dugaan ini bukan karena tanpa sebab, karena sebelum mengakhiri hidupnya, MA sempat berkomunikasi dengan teman dekatnya melalui pesan WhatsApp (WA) bernama Dea dengan narasi ingin mengakhiri hidup, karena sudah tidak tahan lagi soal percintaan yang sedang dihadapinya. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mahasiswa Semester III IAIN Curup Ditemukan Gantung Diri

Kemudian, karena MA sudah tidak merespon lagi dihubungi, lantas Dea menghubungi temannya yang lain bernama Septia, untuk mengecek MA dirumahnya.

Saat membuka pintu rumah korban, Septia terkejut bukan kepalang melihat teman dekatnya sudah meninggal dengan cara gantung diri. Melihat kejadian itu, lantas Septia langsung berteriak yang akhirnya mengundang masyarkat sekitar menghampiri sumber suara. (**)