Sepanjang 2023, Bengkulu 520 Kali Diguncang Gempa

SAMPAIKAN: Kepala Stasiun Geofisika Kepahiang, Anton Sugiarto, saat menernagkan tentang kondisi gempa bumi di Bengkulu.--BELA/RB

BENGKULU, KORANRB.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang mencatat hingga akhir November, Provinsi Bengkulu sudah diguncang gempa bumi sebanyak 520 kali. Mayoritas terjadi di bawah 5 Skala Richter. 

Dengan begitu, guncangan tidak terlalu dirasakan dan tidak terlalu berdampak pada masyarakat. Hal tersebut dijelaskan Kepala Stasiun Geofisika Kepahiang, Anton Sugiarto.

Selama Bulan November sja, telah terjadi 20 kejadian gempa bumi. Sementara t gempa yang kerap terjadi di Bengkulu melibatkan titik-titik di wilayah perairan Kaur, Bengkulu Utara, hingga Enggano, yang merupakan pesisir Barat Laut. Selain itu, getaran gempa bumi yang ada yang dipicu oleh aktivitas daratan.

BACA JUGA: Kerja Sama Penyajian Data dengan BPS

"Penting untuk diinformasikan bahwa titik koordinat gempa tersebut berada di wilayah perairan Kaur, Bengkulu Utara, hingga Enggano. Sementara sebagian lainnya disebabkan oleh aktivitas daratan di sekitar wilayah tersebut," ujarnya.

Anton Sugiarto mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi. Meskipun kebanyakan gempa tidak berdampak besar. Kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi situasi yang lebih serius. 

Stasiun Geofisika Kepahiang terus melakukan pemantauan dan penelitian untuk memahami pola gempa bumi lebih lanjut demi keselamatan bersama.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru terkait gempa bumi. Kami terus berupaya melakukan pemantauan dan penelitian untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap fenomena ini," tutup Anton.

BACA JUGA:DPRD Dukung Bantuan Pangan Warga Terdampak El Nino

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, mengatakan selama ini di Provinsi Bengkulu sudah dipasang titik peralatan BMKG. 

Namun, agar alat ini bisa berfungsi dengan baik dan dipahami oleh masyarakat, perlu disosialisasikan lagi. "Artinya ketika alat itu beraksi, hasil narasinya seperti apa, itu harus dijelaskan masyarakat," ucapnya.

Untuk mengatasi terjadinya gempa bumi tersebut, dijelaskannya, Pemprov dengan unsur-unsur lainnya juga sudah melakukan simulasi berkala secara terpadu. Di samping itu juga ada pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul, dan sebagainya.

"Tetapi ini perlu lagi di sosialisasikan karena masyarakat tidak menyadarinya," ujarnya. 

Hal tersebut merupakan bagian untuk masyarakat apabila ada kejadian gempa yang berpotensi tsunami. Sebab potensi gempa bumi dan tsunami memang ada di Bengkulu. "Kita menghindari agar korban jiwa itu sedini mungkin, kalau bisa jika itu terjadi, nol korban jiwalah," tutupnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan