Kenali 2 Suku di Provinsi Lampung Ini, Sejarah hingga Kebiasaan Adatnya

Reporter: Fran Sinatra |

Editor: Fazlul Rahman |

Minggu , 24 Dec 2023 - 13:33

LAMPUNG: Lampung merupakan sebuah provinsi di bagian ujung selatan Pulau Sumatera, Indonesia. Selain itu, Provinsi Lampung adalah salah satu dari 10 Provinsi yang ada di pulau Sumatera. –Tangkapan layar google maps/ koranrb.id--

KORANRB.ID- Lampung merupakan sebuah provinsi di bagian ujung selatan Pulau Sumatera, Indonesia. Selain itu, Provinsi Lampung adalah salah satu dari 10 Provinsi yang ada di pulau Sumatera.

Adapun ibu kota serta pusat pemerintahannya berada di Kota Bandar Lampung. Dimana provinsi ini mempunyai dua kota, yaitu Bandar Lampung serta Metro.

Secara geografis di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan serta Bengkulu, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda.

Selain hal tersebut, Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama bernama Pelabuhan Internasional Panjang dan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, dengan bandar udara utamanya yaitu Bandara Internasional Raden Inten II yang teletak sekitar 28 km dari pusat ibu kota provinsi.

Lampung juga mempunyai stasiun kereta api besar Tanjung Karang yang terletak di pusat ibu kota provinsi.

Dikutip dari berbagai sumber, di tahun 2022, penduduk Provinsi Lampung berjumlah 9,176,546 jiwa, dengan kepadatan penduduknya 270 jiwa/km2.

Dikutip dari berbagai sumber, pada abad ke-7 tahun 671 M, di zaman pra sejarah, Provinsi Lampung di Sumatera, dimana kerajaan Sriwijaya menguasai sebagian besar Asia Tenggara hingga pada abad ke-11 M.

Pada abad ke-13 tahun 1289 M, dimana penyebaran Islam awal bermula dari Batu Brak di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni Dolmen serta Megalitikum tertua di tanah Lampung.

Dimana lokasi tersebut secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat, yang beribu kotanya di Liwa.

Pada abad ke-16 M, Penyebaran Islam juga masuk dari Banten ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.

Pada tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung berdiri, dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 setelah itu menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964.

kenali 2 suku di provinsi lampung ini, sejarah hingga kebiasaan adatnya                            koranrb.id- lampung merupakan sebuah provinsi di bagian ujung selatan pulau sumatera, indonesia. selain itu, provinsi lampung adalah salah satu dari 10 provinsi yang ada di pulau sumatera.
adapun ibu kota serta pusat pemerintahannya berada di kota bandar lampung. dimana provinsi ini mempunyai dua kota, yaitu bandar lampung serta metro. 
secara geografis di sebelah barat berbatasan dengan samudra hindia, di sebelah timur dengan laut jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi sumatera selatan serta bengkulu, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan selat sunda.
selain hal tersebut, provinsi lampung memiliki pelabuhan utama bernama pelabuhan internasional panjang dan pelabuhan penyeberangan bakauheni, dengan bandar udara utamanya yaitu bandara internasional raden inten ii yang teletak sekitar 28 km dari pusat ibu kota provinsi.
lampung juga mempunyai stasiun kereta api besar tanjung karang yang terletak di pusat ibu kota provinsi. 
baca juga:10 suku yang ada di sumatera selatan, sejarah, bahasa hingga adat istiadatnya
dikutip dari berbagai sumber, di tahun 2022, penduduk provinsi lampung berjumlah 9,176,546 jiwa, dengan kepadatan penduduknya 270 jiwa/km2.
dikutip dari berbagai sumber, pada abad ke-7 tahun 671 m, di zaman pra sejarah, provinsi lampung di sumatera, dimana kerajaan sriwijaya menguasai sebagian besar asia tenggara hingga pada abad ke-11 m.

pada abad ke-13 tahun 1289 m, dimana penyebaran islam awal bermula dari batu brak di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni dolmen serta megalitikum tertua di tanah lampung.
dimana lokasi tersebut secara administratif berada di wilayah kabupaten lampung barat, yang beribu kotanya di liwa. 
pada abad ke-16 m, penyebaran islam juga masuk dari banten ke tolang pohwang, secara administratif berada di daerah kabupaten tulang bawang, provinsi lampung.
baca juga:8 suku bangsa yang ada di aceh, sejarah, budaya dan adat istiadatnya yang unik 
pada tanggal 18 maret 1964, provinsi lampung berdiri, dengan ditetapkannya peraturan pemerintah nomor 3/1964 setelah itu menjadi undang-undang nomor 14 tahun 1964. 
sebelumnya itu provinsi lampung tersebut merupakan keresidenan yang tergabung dengan provinsi sumatera selatan.
kendatipun provinsi lampung, sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari provinsi sumatera selatan, namun demikian daerah ini jauh sebelum indonesia merdeka, memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta beragam kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khazanah adat budaya di nusantara.
dikutip dari berbagai sumber, provinsi lampung memiliki luas wilayah sekitar 35.288,35 kilometer persegi.
dimana wilayahnya berada di antara 105°45'-103°48' bt serta 3°45'-6°45' ls. ada beberapa pulau termasuk dalam daerah provinsi lampung, yang sebagian besarnya terletak di teluk lampung.
baca juga:sejarah dan budaya unik 4 suku yang ada di sumatera utara
adapun pulau tersebut adalah, pulau darot, pulau legundi, pulau tegal, pulau sebuku, pulau kelagian, pulau sebesi, pulau pahawang, pulau krakatau, pulau putus serta pulau tabuan. 
selain itu, terdapat juga pulau tampang dan pulau pisang di yang masuk ke dalam wilayah kabupaten pesisir barat.
sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai adalah daerah yang berbukit-bukit, yang merupakan sebagai sambungan dari jalur bukit barisan di pulau sumatera. di tengah-tengah merupakan dataran rendah. 
sedangkan di wilayah pantai di sebelah timur, sepanjang tepi laut jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.
provinsi lampung adalah salah satu provinsi di indonesia di luar pulau jawa, yaitu pulau sumatera. dimana mayoritas penduduknya merupakan suku jawa, dengan total populasi di tahun 2010 sebanyak 64,17% yang sebagian besarnya berasal dari jawa tengah, jawa timur, yogyakarta, serta sebagian kecil dari jawa barat. 
baca juga:5 suku di sumatera barat dengan sejarah dan keberagaman budaya yang memikat
sedangkan penduduk aslinya yaitu suku lampung berjumlah 13,56%. diposisi ketiga ada suku sunda baik itu dari suku sunda jawa barat maupun suku sunda banten.
dengan banyaknya etnis pendatang dari pulau jawa ke provinsi lampung, hal ini dikarenakan pulau jawa yang tidak begitu besar namun penduduknya cukup ramai serta padat maka pemerintah mengadakan program transmigrasi besar-besaran ke pulau lain khususnya pulau sumatera di provinsi lampung. 
pada posisi keempat dan kelima adalah suku melayu dengan persentase 5,64% serta 1,38%. suku melayu tersebut sudah termasuk semua sub suku melayu asal sumatera selatan yang ada di provinsi lampung sepert, ogan, semende, mesuji, serta palembang. 
suku bali dari pulau bali juga didatangkan ke provinsi lampung secara besar-besaran, hal ini dikarenakan adanya program transmigrasi. 
masyarakat melayu asal sumatera selatan seperti ogan, semende, mesuji, serta palembang dapat ditemukan secara signifikan, hal tersebut dikarenakan wilayah sumatera selatan serta lampung berdekatan, bahkan berbatasan secara langsung, selain itu suku tersebut sudah lama pindah ke provinsi lampung. 
baca juga:5 suku di provinsi riau, sejarah beserta adat dan kebiasaan uniknya
suku di lampung yang merupakan suku pribumi yang asli dari provinsi lampung, terdiri dari dua suku. dikutip dari berbagai sumber, suku lampung biasa disebut dalam bahasa lampung, ulun lappung. 
dimana suku ini awal mulanya, berdiam di tengkuk gunung pesagi. suku ini merupakan bagian dari bangsa austronesia yang leluhurnya diperkirakan berasal dari kepulauan formosa dan bermigrasi hingga pulau sumatera. 
suku asli lampung, mempunyai kesamaan bahasa dengan masyarakat tradisional puyuma di kepulauan formosa. dimana hal tersebut diketahui dari studi bahasa yang pernah dilakukan. 
ada beberapa catatan sejarah dari tiongkok menuliskan, pada abad ke vii masyarakat telah membicarakan suatu wilayah di daerah selatan, di mana terdapat kerajaan yang disebut to lang po hwang (tulang bawang). 
dimana ‘to’ diartikan sebagai ‘orang’ serta ‘lang-po-hwang’ diartikan sebagai lampung. adapun suku di lampung dijuluki ‘sai bumi ruwa jurai’ yang diartikan sebagai satu bumi dua jiwa. 
baca juga:6 suku yang ada di provinsi jambi, salah satunya suku kubu
berpatokan dari semboyan tersebutlah, maka diketahui masyarakat di provinsi tersebut dibagi kedalam dua suku. 
adapun 2 suku asli yang mendiami provinsi lampung, adalah sebagai berikut:
1. suku lampung pesisir 
suku tersebut tinggal di sepanjang pesisir lampung. dimana suku pesisir tersebut telah menjadi cikal bakal dari suku lampung yang ada di indonesia. 
hal tersebut, ditandai dengan hadirnya kerajaan sekala berak, yang merupakan kerajaan tertua di lampung serta berada di lampung barat. 
baca juga:sejarah, bahasa dan budaya suku lembak bengkulu 
suku ini menggunakan bahasa lampung dengan dialek a. adapun pengucapan yang digunakan oleh masyarakat ini lebih jelas serta hampir setara dengan pengucapan bahasa indonesia pada umumnya.
sementara untuk adat istiadatnya, suku lampung pesisir cenderung lebih selektif. hal tersebut diketahui dalam sistem kerajaan serta pemberian gelar adat pada masyarakat. 
hanya bagi masyarakat yang mempunyai garis keturunan kerajaan atau bangsawan lah yang berhak untuk mendapatkan gelar adat dan menjadi raja. 
2. suku lampung pepadun 
suku ini mendiami daerah tengah atau daratan. dimana suku tersebu terkonsentrasi di wilayah pedalaman dan dataran tinggi. 
adapun sistem kekerabatan yang digunakan oleh suku ini adalah sistem patrilineal. sedangkan dialek bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa lampung dengan dialek o. 
baca juga:suku-suku yang ada di indonesia, suku serawai: terbesar kedua di bengkulu, sejarah, adat istiadat dan bahasa
dimana dengan pelafalan yang diucapkan oleh masyarakat ini merupakan pelafalan dengan irama atau intonasi yang mengayun dan menekan.
tidak jarang pengguna bahasa dialek o tersebut diidentikkan sebagai masyarakat yang kurang ramah, hal ini dikarenakan dari nada berbicaranya.
adat istiadat dalam suku ini tidaklah serumit. dimana masyarakat dengan suku tersebut bisa mendapaatkan gelar adat, walaupun hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa. 
namun demikian, untuk mendapatkan gelar adat tersebut haruslah dilakaksanakan upacara adat dalam hal pengangkatan/penobatan/pengesahan seorang menjadi penyimbang/pimpinan adat/tokoh adat. (cakak pepadun). (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Selasa 25 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan