11 Tersangka Begal Berstatus Pelajar Bengkulu, Kadisdikbud Segera Lakukan Ini

11 dari 16 tersangka begal yang diamankan polisi ternyata berstatus pelajar di Kota Bengkulu.--

KORANRB.ID - Sebanyak 16 tersangka begal yang ditangkap Polisi, 11 diantaranya ternyata berstatus pelajar SMA/SMK di Kota Bengkulu. Gerombolan begal ini diamankan Kamis (16/10) dinihari.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu, Saidirman mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi lebih jelas, mengenai asal sekolah 16 pelajar tersangka begal tersebut. Bahkan, pihaknya juga belum menerima laporan dari kepala sekolah yang bersangkutan.

BACA JUGA:Gerombolan Begal di Bengkulu Punya Gangster Bernama Siap Tempur

"Belum mendapat laporan jelasnya, apakah dia masih tercatat sebagai siswa atau tidak. Paling tidak Kepala Sekolahnya harus melaporkan terlebih dahulu kepada Disdikbud," jelas Sakdirman kepada KORANRB.ID kemarin (26/10).

Saat ini, ia mengaku bingung dalam mengambil tindak lanjut karena data sekolah tersebut belum di dapatkan. Jika informasi tersebut sudah didapatkan, maka pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan kepala sekolah yang bersangkutan. 

BACA JUGA:14 Gerombolan Begal Viral di Bengkulu Berhasil Diringkus

"Saat ini masih menunggu data sekolah mana saja, termasuk beritanya secara resmi juga belum ada sampai ke saya sekolah mana," ujarnya. 

Berkaca dari kasus tersebut, Saidirman mengatakan ke depan Disdikbud provinsi Bengkulu akan melakukan pengawasan lebih ketat lagi, tetutama kepada pelajar SMA dan SMK di Provinsi Bengkulu. Karena, merupakan tugas pihaknya untuk melakukan peringatan tersebut.

"Karena kalau tidak di ingatkan sering lupa," ujarnya. 

BACA JUGA:Tim Macan Cempaka Amankan 2 Terduga Pelaku Curas, Terkait Begal Viral?

Selanjutnya, menurut Saidirman tugas bersama yang dilakukan Disdikbud Provinsi Bengkulu untuk mendidik dan membimbing siswa agar lebih baik ke depannya. Dengan adanya kasus pembegalan yang dilakukan oleh para pelajar ini, ia mengaku cukup prihatin karena belum berhasil dalam mendidik. 

 "Tujuan kita membuat anak itu lebih baik. Kalau dia melakukan begal dan segala macam berarti di luar koridor sebagai siswa. Tidak mungkin dibiarkan saja," kata Saidirman. 

Selain itu, dalam pendidikan juga merupakan kegiatan bersama tidak hanya peran bagi guru dan dinas pendidikan saja, tetapi juga peran orang tua dan masyarakat sekitar. "Orang tua juga terlibat dan masyarakat untuk meningkatkan keamanan di tengah masyarakat ini," tutupnya. (bil)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan