Satu Unit Madrasah Terima Hingga Rp 150 Juta
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas--lubis/rb
JAKARTA, KORANRB.ID - Jelang tutup tahun 2023, Kemenag umumkan kabar baik untuk pengelola madrasah. Kemenag kucurkan bantuan afirmasi dan kinerja madrasah senilai total Rp 811 miliar. Secara keseluruhan ada 5.693 unit madrasah yang menerima bantuan, dengan nominal hingga Rp 150 juta.
Bantuan afirmasi diberikan kepada madrasah yang memiliki sumber daya terbatas. Tujuannya digunakan untuk meningkatkan capaian standar nasional pendidikan (SNP). Total ada 4.849 unit madrasah penerima bantuan afirmasi itu. Masing-masing itu, menerima Rp 150 juta bantuan afirmasi.
BACA JUGA:Catat! Liburan Sekolah Sampai Tanggal 2 Januari 2024
Sementara itu bantuan kinerja diberikan sebagai apresiasi karena berhasil mencapai SNP. Bantuan ini diberikan kepada madrasah yang sudah menjalankan sistem perencanaan penganggaran berbasis elektronik (e-RKAM) serta indikator capaian lainnya. Bantuan ini diberikan kepada 844 madrasah dengan besaran masing-masing Rp 100 juta.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas melalui Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan total anggaran yang mereka kucurkan untuk dua bantuan itu adalah Rp 811,75 miliar. Madrasah penerima bantuan itu tersebar di 27 provinsi. Dia mengatakan bantuan itu sebagai wujud komitmen pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan agama, khususnya madrasah.
BACA JUGA:Pengawas Dapat 30 Tornas, Guru Rp 200 juta, Sekolah 76 Laptop
’’Pemberian bantuan kinerja dan bantuan afirmasi madrasah, bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas madrasah,’’ katanya di Jakarta kemarin (25/12). Selain itu juga untuk mengurangi atau mempersempit kesenjangan kualitas antar madrasah. Dalam berbagai kesempatan dia menjelaskan madrasah didominasi swasta. Berbeda dengan sekolah umum, yang didominasi negeri.
Pejabat yang akrab disapa Dhani itu menuturkan, pemerintah terus mendukung pengelolaan dan pengembangan madrasah. Dengan adanya bantuan itu, Dhani berharap madrasah di Indonesia terus berkembang. Serta ujungnya dapat memberikan layanan pendidikan agama yang berkualitas. Dia mengakui saat ini madrasah sudah banyak dilirik oleh masyarakat di Indonesia.
BACA JUGA:Febri Yurdiman Perjuangkan Bangun Rumah Ibadah dan Sekolah
Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf menambahkan, kedua bantuan itu adalah bagian dari program Madrasah Reform atau Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR). Dia mengatakan, mekanisme pemilihan penerima bantuan melalui aplikasi EDM e-RKAM, sistem atau platform e-planning dan e-budgeting madrasah.
Sehingga penentuan penerima bantuan tersebut dilakukan berbasis pada evaluasi kinerja madrasah dan transparan. “Mulai dari penentuan penerima madrasah baik itu daftar panjang, daftar pendek maupun pengumuman penerima diumumkan melalui aplikasi BOS BKBA,’’ jelasnya. Sedangkan untuk perencanaan, monitoring dan pelaporan melalui aplikasi e-RKAM. Sistem ini merupakan bagian dari transparansi. Sehingga akuntabilitas pelaporan bantuan dapat terjamin.
BACA JUGA:APK Dibiarkan Rusak, Langgar Aturan Pemilu
Di bagian lain, Plt. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Muhammad Sidik Sisdiyanto menjelaskan secara lebih detail. Dia mengatakan bantuan kinerja madrasah merupakan penghargaan untuk madrasah yang sudah membangun iklim kondusif. Khususnya iklim untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Sedangkan bantuan Afirmasi bertujuan untuk memberi bantuan bagi madrasah yang paling membutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas madrasah. (**)