Alokasi Turun, Pupuk Subsidi Rejang Lebong 3.509 Ton

TANAM: Tampak beberapa petani di Kecamatan Selupu Rejang yang sedang menaman sayuran di lahan perkebunan. ARIE/RB--

KORANRB.ID - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, menyebutkan untuk tahun 2024 ini wilayah tersebut mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 3.509 ton. 

Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2023 lalu, dimana Rejang Lebong mendapatkan alokasi 3.887 ton pupuk bersubsidi.

BACA JUGA:139 Pejabat Dimutasi

Kabid Sarana dan Prasarana Distankan Rejang Lebong Tirmidzi mengungkapkan, kuota pupuk bersubsidi yang di terima Kabupaten Rejang Lebong pada tahun ini terdiri dari urea sebanyak 1.093 ton, NPK sebanyak 2.416 ton dan NPK formula khusus perkebunan tidak ada atau nol. 

Ia menjelaskan, kika dibandingkan alokasi Tahun 2023 untuk pupuk jenis Urea mengalami penambahan sebanyak 30 ton, dan untuk pupuk NPK berkurang sebanyak 408 ton dari sebelumnya sebanyak 2.824 ton.

BACA JUGA:Jangan Lambat Tayangkan SIRUP

"Adanya pengurangan kuota pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Rejang Lebong pada tahun ini membuat jelas membuat kita sedikit kecewa, karena pada Tahun 2023 lalu kita sudah membuat pengajuan permintaan pupuk bersubsidi sesuai dengan yang dibutuhkan petani," ungkapnya.

Tirmidzi menambahkan, pihaknya sudah berupaya agar kuota pupuk subsidi yang diterima Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2024 bisa lebih banyak, tetapi saat hasilnya justru mengalami pengurangan dan tidak sesuai dengan usulan. 

BACA JUGA:Belum Ada Puskesmas Memiliki Ipal

Sementara untuk harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi 2024 masih sama dengan tahun sebelumnya yakni pupuk urea seharga Rp2.250 per kg, dan NPK seharga Rp2.300 per kg.

"Kalau untuk harga tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Dan bagi petani yang ingin mendapatkan pupuk bersubsidi, kita imbau agar sudah terdaftar di kelompok tani di wilayah masing-masing," jelas Tirmidzi.

Disisi lain, meningkatnya harga pupuk baik yang subsidi dan non subsidi belakangan ini, membuat mayoritas petani di Kabupaten Rejang Lebong menjerit. 

BACA JUGA:SPj Parpol Ditunggu Paling Lambat 10 Januari

Kondisi ini disadari sepenuhnya oleh Distankan yang akhirnya dipaksa mencari jalan keluar atas kondisi yang terjadi. Salah satu langkah yang akan diambil Distan saat ini mulai menggalakkan kembali sistem pertanian Biosaka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan