Alokasi Turun, Pupuk Subsidi Rejang Lebong 3.509 Ton

TANAM: Tampak beberapa petani di Kecamatan Selupu Rejang yang sedang menaman sayuran di lahan perkebunan. ARIE/RB--

Menurut Kepala Distankan Rejang Lebong, Ir. H. Zulkarnain, MT, Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bioteknologi.

BACA JUGA:Minim Ruang Bermain Anak

Biosaka sebagai ramuan dari bahan alami sekitar yang dapat memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi.

"Biosaka ini merupakan elisitor yang mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoeleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolis sekunder dan dapat menginduksi resistensi tumbuhan,” jelas Zulkarnain.

BACA JUGA:Tangani Bencana Alam, Libatkan Seluruh OPD

Dijelaskan Zulkarnain, sistem Biosaka ini sangat cocok untuk para petani di tengah kondisi ekonomi yang terjadi saat ini, dimana dalam pembuatannya tidak membutuhkan biaya besar dan bisa dilakukan sendiri. Selain itu sistem ini juga tidak menimbulkan kerugian bagi petani, tidak beracun, dan juga menghemat biaya pupuk kimia sintetis hingga 90 persen dan menghindari penggunaan pestisida kimiawi.

"Jika petani biasanya pakai pupuk pupuk Rp 3 juta/ ha/musim, maka dengan menggunakan biosaka cukup Rp 0,3 - 1,5 juta/ha/musim. Biosaka ini juga meminimalisir atau mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus. Bahkan saat ini hampir di seluruh wilayah di Pulau Jawa, petaninya sudah menerapkan sistem Biosaka ini,” pungkasnya. (sly)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan