Desa Weskust, Sisa -sisa Bukti Jejak Belanda di Kepahiang
PADI: Aktivitas warga Desa Weskust saat menjemur padi yang baru saja dipanen. --
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Dari sisi penamaan, Desa Westkust sangat berbeda dengan desa-desa lain di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Ya, Desa Weskust sangat erat kaitannya dengan era penjajahan saat Belanda masih berkuasa di bumi pertiwi termasuk di Kabupaten Kepahiang.
Westkust juga jadi bukti tersisa, jejak Belanda saat berada di Kabupaten Kepahiang. Menurut penuturan Kades Aristiawan, dahulunya wilayah yang dipimpinnya saat ini merupakan lokasi perkebunan karet blok 9 milik Belanda.
BACA JUGA:Asal Mula Nama Desa Tanjung Eran di BS, Berawal dari Beras yang Tiba-tiba Ada di Dapur
Hingga Indonesia merdeka, wilayah pemukiman ini sempat berganti nama menjadi jurang buntung hingga kemudian defenitif menjadi Desa Weskust seiring terjadinya pemekaran wilayah Kabupaten Kepahiang.
"Saat ini, warga desa kami sebanyak 1.476 jiwa," ujar Kades.
Lebih dari 65 persen wilayah Desa Weskust hingga saat ini merupakan areal perkebunan. Bedanya, tanaman perkebunan tak lagi seragam seperti karet saat zaman Belanda.
BACA JUGA:Asam Padeh Daging Kerbau Ciri Khas Desa Sungai Ipuh
Kini, petani mengolah tanah mereka sendiri sesuai dengan keinginan masing-masing. Kebun kopi, lada tetap mendominasi jenis perkebunan di Weskust saat ini. Mereka yang tak memiliki lahan, sebagian menjadi pekerja lepas, buruh di ladang hingga menjadi buruh pemetik teh di perkebunan teh Kabawetan.
Berikut merupakan rekam jejak Belanda saat berkuasa di Kepahiang, termasuk saat mengolah hasil bumi di wilayah Desa Weskust. Dari catatan Direktorat Pengolahan Deputi Bidang Konservasi Indonesia tahun 2022 disebutkan, Weskust secara harfiah berarti Pantai Barat Sumatera.
BACA JUGA:6 Desa Mandiri dapat Perlakuan Khusus
Diketahui pula pada 1932, Belanda telah menerbitkan peta Keresidenan Sumatra's Weskust yang dikelilingi oleh beberapa keresidenan lain. Seperti, Keresidenan Tapanuli, Oostkust van Sumatra (Pantai Timur), Indragiri, Jambi dan Benkoelen (Bengkulu).
Adapun Akar Global Inisiatif mencatat, perusahaan perkebunan (onderneming) di Kabupaten Kepahiang pada 1908 terus mengembangkan wilayah perkebunannya hingga ke wilayah Desa Weskust saat ini.
Saat itu pula, arus perpindahan pekerja khususnya dari pulau jawa ke Kabupaten Kepahiang dilakukan secara besar-besaran.
BACA JUGA:Nama Ibukota Bengkulu Tengah Berasal dari Sebuah Batu, Begini Ceritanya