Mobil Kuning Viral, Diburu Polisi
--
KORANRB.ID – Sat Reskrim Polresta Bengkulu, selidiki aksi pencurian viral di media sosial (medsos) menggunakan mobil berwarna kuning.
Mobil kuning tersebut, terpantau CCTV, beraksi di tiga rumah dalam sehari. Kejadianya, Rabu (10/1). Salah satu rumah yang berhasil dimasuki para pencuri ini, rumah milik pegawai Bank di Kelurahan Tengah Padang, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Buka-bukaan Perkara Penipuan Bintara Rp 750 Juta, Saksi Minta Uang Kembali
Kemudian, berdasarkan rekaman CCTV yang tersebar dimedsos, juga beraksi di salah satu rumah di Kelurahan Karang Indah, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dan salah satu rumah di Desa Tabalagan, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah.
“Lagi dilakukan penyelidikan (aksi pencurian menggunakan mobik kuning, red), saat ini tim sudah bergerak,” kata Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol. Deddy Nata, SIK, melalui KBO Satreskrim, Ipda. Torisman Munthe, kepada RB, Kamis (11/1).
Untuk mempermudah melacak para terduga pelaku pencurian, saat ini polisi telah memeriksa beberapa saksi, yang mengetahui aksi pencurian tersebut. “Saksi-saksi sudah kita periksa,” singkatnya.
BACA JUGA:Empat Konsultan Proyek Jembatan Menggiring Beri Kesaksian
Salah satu rumah yang sudah dimasuki di Jalan Kapuas 5 Kelurahan Lingkar Barat, milik Fauzi Hamid (67), tetapi gagal dikarenakan ada suara bantingan pintu, Rabu (10/1), sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebelum kejadian percobaan pencurian, mobil berwarna kuning sempat parkir di depan pagar halaman rumah korban.
Kronologisnya, Hamid mengantar istrinya untuk rapat komite di SD 38 tempat cucunya. Selepas itu, Hamid langsung pulang ke rumah, dan setelah beberapa menit ia kembali menjemput istrinya dari sekolah cucunya tadi, saat penjemputan inilah peristiwa itu terjadi.
BACA JUGA:JPU Bantah Eksepsi, PH Optimis Dakwaan Dibatalkan
Sementara yang berada di dalam rumah saat peristiwa itu hanya Helga.
Diceritakan Helga bahwa jumlah orang yang ingin membobol rumah sekitar empat orang, dan yang masuk itu berjumlah tiga orang.
“Kalau yang di depan pagar awalnya ada empat tapi yang masuk tiga” jelas Helga