Sisa 671 Hektare Sawah di Selagan Raya Terancam Beralih Fungsi

HAMPARAN: Persawahan di Kecamatan Selagan Raya yang semakin berkurang. FIRMAN/R--

KORANRB.ID – Berdasarkan data Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selagan Raya, luas areal sawah di Kecamatan Selagan Raya saat ini berjumlah 671,39 hektare.

Dimana jumlah tersebut jauh menurun. Sebab kurang lebih 10 tahun yang lalu luasan sawah mencapai 1.450 hektare. Data itu juga selaras dengan perhitungan Badan Statistik Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu yang lalu. 

BACA JUGA:Pastikan 919 Penyandang Disabilitas Gunakan Hak Pilih

“Menurunya luasan sawah ini, karena beragam faktor. Dimana masyarakat melakukan alih fungsi lahan, yang disebabkan beberapa hal. Diantaranya jaringan irigasi rusak, tingginya serangan hama, dan nilai jual komoditi yang terkadang kurang memuaskan,” sampai Koordinator Penyuluh (Koorluh) Selagan Raya, Hendri, SP.

Hendri menjelaskan, areal persawahan di Selagan Raya tersebar di beberapa desa. Mulai dari Lubuk Bangko, hingga Sungai Gading. Masing-masing desa memiliki luas sawah yang berbeda. 

BACA JUGA:Anggaran Kebencanaan BPBD Hanya Rp200 Juta

Berdasarkan hasil perhitungan penurunan luas lahan sawah. Dari angka 1.450 hektare, setelah lima tahun menjadi 827 hektare, kemudian setelah dilakukan perhitungan kembali diakhir 2023 lalu. Luasaan menjadi 671,39 hektare.

"Pembaharuan data ini akan dilakukan lima tahun sekali. Kebetulan di 2023, sejalan dengan sensus pertanian yang dilakukan BPS Mukomuko. Maka yang tersisa hanya 671 hektare lahan persawahan di lokasi tersebut,” terangnya.

Jika melihat produktivitas sawah di Selagan Raya saat ini, bisa dikatakan masih standar. Antara 5 sampai 6 ton per hektare. Ada juga yang menghasil di atas 7 ton, tapi hanya beberapa petani saja. 

BACA JUGA:Tahun Ini, Anggaran Sarpras Pertanian Merosot Hingga Rp1,1 Miliar

Dimana sistem tanam tradisional, baik itu perawatan padi yang  dilakukan sesuai dengan kemampuan, bukan kebutuhan, serta pemberian pupuk yang diberi jika ada.

"Kalau dibandingkan dengan Kecamatan Lubuk Pinang, hasil panen di Selagan Raya masih tertinggal. Maka dari itu kemungkinan akan semakin berkurangnya lahan persawahan ini bisa saja terjadi. Selain karena kurangnya perhatian pemerintah, pemahaman masyarakat akan pola bertani modern juga mempengaruhi hal tersebut,” sampainya.

BACA JUGA:Dana BTT Bencana Lebih Kecil dari Tahun Lalu, Segini Jumlahnya

Tentunya sebagai penyuluh wilayah Kecamatan Selagan, berharap Pemerintah daerah bisa mengakomodir perbaikan irigasi yang rusak. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan