a. Pengeringan dan Pengolahan Tanah
Pengeringan dilakukan sebelum benih ikan ditebarkan. Waktu pegeringan berkisar 3 sampai 7 hari, tergantung cuaca.
Patokannya, permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
BACA JUGA:Pilwakot Bengkulu 2024: Daftar ke PAN, Sefty juga Jalin Komunikasi dengan Golkar
Pengeringan, bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit.
Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah harus dibajak terlebih dahulu. Tujuan pembajakan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
b. Pengapuran dan Pemupukan
Pengapuran, tujuannya untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen.
BACA JUGA:Pasca Serangan Buaya di Sungai Selagan, Belum Terlihat Petugas BKSDA Turun ke Lokasi
Jenis kapur, adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata dipermukaan tanah.
Kemudian, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosisnya, 250-750 gram per meter persegi.
Sellanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP.
Jenis pupuk organik dianjurkan, meliputi pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya, 250-500 gram per meter persegi.
Untuk pupuk kimia, seperti urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi.
Pemupukan dasar untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing.