"Kalau perawatan tetap dijalankan sesuai prosedur. Mengenai penyebab matinya rusa kali ini, kita tunggu saja hasil pemeriksaan dokter," demikian Rudi.
Untuk diketahui, data terakhir tinggal tersisa 22 ekor rusa yang ditangkar di kandang depan kantor bupati dan DPRD Kabupaten Kepahiang.
Sebelumnya, pada 2 April 2024 lalu sepasang rusa dipindahkan ke Kodim 0409/RL karena permintaan.
Adapun kematian rusa di halaman kantor bupati ini, bukanlah kali pertama terjadi.
Tercatat, pada 2018 dan 2021 lalu rusa di halaman kantor bupati sempat mati karena mengalami perut kembung. (*)
Selama ini, keberadaan rusa menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kabupaten Kepahiang termasuk pengendara yang kebetulan melintas di Kabupaten Kepahiang. Setiap petang, hampir dipastikan kantor bupati akan ramai dari kedatangan pengunjung yang sengaja ingin melihat dari dekat rusa totol.