Penulis : dr. Dessy, S.Ked
KORANRB.ID - Anemia merupakan masalah kesehata nmasyarakat global yang serius dan terutama menyerang anak-anak, remaja putri dan wanita yang sedang menstruasi, serta wanita hamil dan nifas.
Data WHO memperkirakan 40% anakusia 6–59 bulan, 37% wanitah amil, dan 30% wanitausia 15–49 tahun di seluruh dunia menderita anemia.
Menurut data Riskesdas pada tahun 2018 di Indonesia tercatat sebesar 26,8% anakusia 5-14 tahunmenderita anemia dan 32% pada usia 15-24 tahun.
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mata, Ini 35 Manfaat Buah Strawberry untuk Kesehatan Tubuh
Penyebab anemia gizi yang paling umum adalah kekurangan zatbesimencakupsekitar 50% dari semua kasus anemia.
Lantas apa yang menyebabkan seseorang kekurangan zat besi dan terkena anemia? Beberapa faktor diantaranya: defisiensi nutrisi melalui pola makan yang tidak memadai atau penyerapan nutrisi yang tidak memadai, infeksi (misalnya malaria, infeksi parasit, tuberkulosis, HIV), peradangan, penyakit kronis, kondisi ginekologi dan obstetri, serta kelainan sel darah merah yang diturunkan.
Anemia kekurangan zat besi dapat menyebabkan berbagai gejala non-spesifik termasuk kelelahan, kelemahan, pusing atau pusing, mengantuk, pucat pada kulit dan bagian bawah mata, kesulitan konsentrasi, nafsu makan menurun, rambut rontok, dan kuku rapuh dan sesak napas terutama saat beraktivitas.
Anak-anak dan wanita hamil merupakan kelompok yang paling rentan, dimana kasus anemia yang lebih parah dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian ibu dan anak.
BACA JUGA:Jaga Kekebalan Tubuh, Ini 10 Manfaat Si Pahit Brotowali bagi Kesehatan
Anemia kekurangan zat besi juga terbukti mempengaruhi perkembangan kognitif dan fisik pada anak-anak serta menurunkan produktivitas pada orang dewasa.
Untuk
mengetahui seseorang mengalami anemia kekurangan zat besi tentu perludilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda- tanda fisik anemia dan wawancara tentang riwayat kesehatan, termasuk gejala yang dialami, riwayat penyakit, dan faktor risiko yang ada.