Di tempat lainnya, warga Desa Resno Kecamatan V Koto berharap jembatan gantung di desa mereka yang hancur akibat bencana banjir beberapa waktu lalu, segera diperbaiki.
Mengigat jembatan itu menjadi akses utama menuju lokasi perkebunan warga..
Meminta Pemkab Mukomuko membangun kembali jembatan. Jika tidak warga akan memutar jauh ketika harus berangkat ke lahan pertanian.
Jembatan gantung di Desa Resno ini, kata Kepala Desa Resno, Mardaliu, sejak terdampak banjir belum pernah dibangun lagi.
Kondisi ini sangat menyulitkan warga untuk melakukan aktivitas ke lahan pertanian.
BACA JUGA:Instansi Pusat dan Daerah Diminta Kebut Isi Rincian Formasi Seleksi ASN, Ini Pesan MenPANRB
Masyarakat harus memutar hingga sejauh 5 kilometer untuk menuju lahan pertanian.
“Jembatan ini merupakan akses satu-satunya di Desa Resno sebagai penghubung menuju lahan pertanian masyarakat. Sebab, permukiman masyarakat dengan lahan pertanian dipisahkan oleh aliran Sungai Manjuto yang sangat lebar dan dalam,” katanya.
Kades tidak berharap lebih, asalkan jembatan gantung dapat dibangun kembali, itu sudah dari cukup.
Tidak perlu aksesnya bisa dilewati kendaraan roda empat, yang penting warga tidak perlu berenang jika ingin ke lahan mereka. Atau harus memutar hingga 5 kilometer.
“Kalau harapan kita tidak banyak, yang penting jembatan gantung bisa dilewati pejalan kaki saja sudah cukup, tidak perlu jembatan yang bisa dilalui roda empat,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Wandi warga Desa Resno. Dia setiap kali akan ke kebun memilih berenang menyebrangi Sungai Air Manjunto.
Jembatan gantung ini sangat membantu warga untuk ke lahan pertanian, maka dari itu harapanya dapat segera diperbaiki.
Pasalnya jika air banjir warga tidak dapat berangkat ke kebun karena tidak bisa berenang.
Sedangkan jika harus memutar akan memakan waktu yang sangat panjang.
BACA JUGA:5 Tahun Berturut-turut Koran RB Raih SPS Award