2 Desa Berharap Pemkab Mukomuko Perbaiki Jembatan Gantung Lapuk dan Rusak

RUSAK: Akses warga Desa Suka Pindah ke kebun yang saat ini bagian lantai jembatan telah berlubang. Foto: Firmansyah/RB--

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Untuk menghindari kecelakaan saat melintasi jembatan, warga Desa Suka Pindah Kecamatan Lubuk Pinang berharap dilakukan perbaikan pada lantai jembatan.

Jembatan gantung berlantai kayu itu, sebagian besar kayu yang terpasang sudah terlepas dari rangka jembatan. 

Sehingga akan sengat membahayakan saat dilintasi baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

“Jembatan Gantung kami ini membelah Sungai Air Manjunto jadi cukup panjang. Jika jembatan ini sempat tidak bisa dilintasi lagi maka terpaksa warga harus memutar jauh dan masuk ke aliran sungai yang dangkal,” kata Robi warga Desa Suka Pindah.

BACA JUGA:My Day, Buruh SPAM Mukomuko Tetap Tolak UU Cipta Kerja, Sampaikan 4 Tuntutan ke DPRD

Robi menceritakan, sudah lebih dari lima tahun jembatan ini belum dilakukan perbaikan. 

Jadi wajar jika saat ini beberapa bagian jembatan seperti lantai membutuhkan perbaikan. 

Apa lagi lantai ini hanya terbuat dari kayu, tidak berlantai besi plat ataupun beton. 

Tentu dengan keadaan jembatan seperti saat ini dapat segera dilakukan perbaikan pada lantai jembatan ini oleh Pemkab Mukomuko, sehingga warga akan mendapatkan rasa aman saat berangkat ke kebun atau aktivitas lainnya.

“Kami berharap lantai jembatan ini dapat segera diperbaiki, sebab jika hanya mengandalkan swadaya masyarakat tentu perbaikan hanya seadanya,” sampainya.

Kepala Desa Suka Pindah, Dedi Sumarlin membenarkan saat ini jembatan gantung yang menjadi akses mobilitas masyarakat menuju perkebunan, sudah sangat memperihatikan.

Jika tidak berhati-hati untuk kendaraan roda dua, bannya tersangkut di lubang pada lantai jembatan. 

Namun diakuinya, sejauh ini belum ada korban yang terperosok saat melitasi jembatan tersebut.

BACA JUGA:ASN 'Menjerit' Pembayaran TPP Semakin Lamban, Kritisi Mutasi Pejabat Jadi Alasan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan