KORANRB.ID - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong, mengklaim jumlah pelanggan yang menggunakan layanan air bersih di daerah tersebut saat ini mencapai sebanyak 14.950 sambungan.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Bukit Kaba, Hendra Novianzah mengungkapkan, saat ini jumlah pelanggan air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Bukit Kaba Rejang Lebong hampir mencapai 15.000 sambungan.
Angka ini terus bertambah seiring dengan peningkatan pelayanan yang kami lakukan.
BACA JUGA:5 Tahun Berturut-turut Koran RB Raih SPS Award
"Jumlah pelanggan air bersih saat ini mencapai 14.950 sambungan, dan tersebar di 13 dari 15 kecamatan yang ada di Rejang Lebong," terang Hendra.
Di Kabupaten Rejang Lebong, jumlah pelanggan air bersih mengalami fluktuasi karena ada pelanggan yang menunggak pembayaran rekening selama tiga bulan akan mengalami pemutusan sambungan.
Saat ini, ada dua kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong yang belum memiliki jaringan air bersih, yaitu Kecamatan Sindang Dataran dan Kecamatan Sindang Beliti Ilir.
"Sementara 13 kecamatan lainnya di Kabupaten Rejang Lebong, sudah terdapat jaringan air bersih dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bukit Kaba. Namun, belum semua desa atau kelurahan di kecamatan tersebut sudah terjangkau oleh jaringan air bersih," beber Hendra.
BACA JUGA:Mutasi Perwira di Polda Bengkulu, Diminta Segera Beradaptasi di Tempat Tugas yang Baru
Dijelaskan Hendra, tarif air bersih yang dikenakan kepada pelanggan di daerah tersebut dianggap cukup terjangkau.
Untuk rumah tangga biasa (R2) dengan penggunaan air hingga 10 meter kubik pertama, tarifnya adalah Rp1.800 per kubik.
Jika penggunaan melebihi 10 meter kubik, tarif selanjutnya adalah Rp2.000 per kubik.
Hendra menyatakan bahwa pendapatan dari layanan air bersih di perusahaan yang dipimpinnya terus mengalami peningkatan, baik dari segi manajemen maupun pelayanan kepada pelanggan.
BACA JUGA:Nekat Berenang di Pantai Panjang, 2 Warga Lampung Meninggal Dunia, Pekerja Tol Bengkulu
Hal ini termasuk peningkatan penerimaan yang saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran gaji karyawan setiap bulannya.