Biaya yang harus dikeluarkan Perbanusa untuk satu unit pirolisis mencapai Rp150 juta.
BACA JUGA:Resensi Buku GITANJALI : Persembahan Hati Ed Untuk Ine
BACA JUGA:Ikan Terbesar di Dunia yang Berhati Lembut, Ini 7 Fakta Menarik Hiu Paus
“Inovasi ini hadir dari keresahan kami yang prihatin dengan volume sampah yang ada di Provinsi Bengkulu ditambah lagi Indonesia salah satu dari 10 negara darurat sampah,” ungkapnya.
Kemudian BBM yang dihasilkan dari alat pirolisis Perbanusa sudah diuji coba.
Seperti pabrik tahu dan kendaraan umum truk diesel, karena BBM yang hasilkan kandungannya cukup baik.
Untuk tindakan yang dilakukan tim Perbanusa dan tidak ada keluhan dari yang telah menggunakan BBM tersebut hingga sekarang.
“Minyak yang di hasilkan sudah diuji coba secara lapangan langsung dengan masyarakat dan aman hasilnya,” terang Andy.
Kemudian Andy berharap dengan adanya inovasi pirolisis di Bengkulu bisa membantu pemerintah dalam mengurangi sampah yang ada khususnya di kota Bengkulu.
Jika tidak bisa 100 persen minimal dengan adanya alat tersebut bisa mengurangi 25 persen volume sampah perkotaan.
“Harapanya dengan adanya alat pirolisis di Kota Bengkulu dapat membantu pengendalian sampah perkotaan,” ungkap Andy.