KORANRB.ID - Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Provinsi Bengkulu, menagalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Bahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat dari Januari - Maret 2024, sudah ada 17.357 masyarakat Bengkulu yang menderita ISPA.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM., M.Si., menguraikan untuk wilayah penyebaran ISPA di Provinsi Bengkulu tertinggi terjadi di Kota Bengkulu yakni mencapai 6.685 kasus.
Disusul oleh Kabupaten Seluma mencapai 2.561 kasus dan Bengkulu Utara 2.132 kasus.
BACA JUGA:Wisuda dan Perpisahan Sukses Digelar, SMAN 1 Kota Bengkulu Lepas 344 Siswa-Siswi Kelas XII
BACA JUGA: Harga Capai Rp150 Juta, Alat Pirolisis Hasilkan BBM 47 Liter Per Hari
Posisi berikutnya, Rejang Lebong 1.150 kasus, Kaur 846 kasus, Bengkulu Selatan 680 kasus, Kepahiang 480 kasus, dan Bengkulu Tengah 55 kasus.
"Secara keseluruhan, dari Januari hingga Maret menurut laporan di Program yang merupakan laporan bulanan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota sudah ada 17 ribuan kasus ISPA," kata Ruslian, Rabu, 1 Mei 2024.
Data tersebut, dibeberkan Ruslian merupakan hasil rekapitulasi kunjungan dan rawat jalan di rumah Sakit dan Puskesmas.
Secara umum, Ruslian menjelaskan penyakit ISPA disebabkan oleh virus influenza yang masuk ke tubuh ditandai dengan batuk dan pilek.
BACA JUGA:Seleksi JPTP Pemprov Bengkulu Tuntas, 3 Besar Segera Umumkan Pansel
BACA JUGA:Harga Tidak Stabil, Selisih Harga Capai Rp5 Ribu
Jika tidak diobati, Ruslian menuturkan virus tersebut bisa menginveksi saluran pernapasan bagian atas.
"Sehingga jika mengalami demam, batuk pilek, tidak sembuh setelah makan obat ringan maka regera dibawa ke fasilitas kesehatan," imbaunya.
Ruslian juga menjelaskan, penyebab penyebaran ISPA ini bisa dikar nakan faktor cuaca dan imun tubuh yang rendah.