Harga Capai Rp150 Juta, Alat Pirolisis Hasilkan BBM 47 Liter Per Hari
MESIN : Mesin pirolisis atau devolatilisasi yang ada di Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. WEST JER TOURINDO/RB--
KORANRB.ID – Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Provinsi Bengkulu memperkenalkan metode pengelolaan sampah plastik dengan menggunakan alat pirolisis.
Hasil dari pengelolaan sampah plastik dengan alat pirolisis bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM).
Disampakn Dewan Pengurus Daerah (DPD) 1 Perbanusa, Andy bahwa inovasi ini yang pertama ada di Provinsi Bengkulu dan Bengkulu menjadi DPD ke-4 yang mengenalkan alat pirolisis se-Indonesia.
Metode pirolisis atau devolatilisasi atau juga disebut dengan perubahan plastik menjadi BBM.
BACA JUGA:Seleksi JPTP Pemprov Bengkulu Tuntas, 3 Besar Segera Umumkan Pansel
BACA JUGA:Harga Tidak Stabil, Selisih Harga Capai Rp5 Ribu
“Inovasi dengan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar,” ungkap Andy.
Proses ini dilakukan di mana plastik yang dihasilkan akan dikumpulkan dimasukan ke dalam wadah pembakaran dengan kedap udara lalu dibakar dengan suhu tinggi hingga menguap dan menghasilkan BBM.
Kemudian dengan tekanan panas lebih tinggi membuat zat cair tersebut terurai dengan pemecahan struktur kimia dan mengahsilkan zat gas.
Gas tersebut akan dijadikan bahan bakar nantinya, namun inovasi tersebut memerlukan alat yang canggih dan memerlukan waktu yang panjang dalam persiapan.
BACA JUGA:Baju Adat jadi Seragam Sekolah, Deni: Bukan Hal yang Diwajibkan
BACA JUGA:Primata Cerdas Pemakan Buah, Ini 7 Fakta Menarik Orang Utan
“Metode ini disebut dengan pirolisis atau devolatilisasi, pembakaran sampah plastik menjadi gas dengan suhu panas,” terangnya.
Untuk jumlah produksi dari mesin pirolisis milik Perbanusa dengan kapasitas 50 kg, plastik yang dikelola dalam sehari bisa menghasilkan 46-47 liter BBM.