Hingga Maret Penderita ISPA di Bengkulu Capai 17.357 Kasus

Rabu 01 May 2024 - 23:14 WIB
Reporter : Bela Wilianti
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Pada saat cuaca yang tidak menentu dengan kondisi imun tubuh down, maka penyakit ISPA akan begitu gampang masuk ke tubuh.

BACA JUGA:Baju Adat jadi Seragam Sekolah, Deni: Bukan Hal yang Diwajibkan

BACA JUGA:Primata Cerdas Pemakan Buah, Ini 7 Fakta Menarik Orang Utan

"Penularannya juga melalui droplet atau percikan bersin dan batuk penderita yang terkena ISPA kepada yang belum terkena. Jadi, ISPA ini menular tapi bukan penyakit bawaan," imbuhnya.

Penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh musim kemarau ektrem. 

Meski penyakit ISPA ini tidak terlalu berbahaya, ia menyarankan masyarakat tetap harus waspada. 

Terutama jika sudah ada gejala yang menyerang, seperti batuk pilek, demam, dan indikasi lainnya. 

"ISPA ini berkaitan dengan debu dan suhu. Dan yang paling diwaspadai itu pada anak-anak atau kelompok-kelompok rentan muda sakit, misalnya ya lansia atau yang memiliki penyakit asma," imbuh Ruslian.

Ia mengimbau kepada masyarakat, terutama dalam kondisi kemarau dan polusi udara saat kerap terjadi saat ini, untuk selalu menggunakan alat pelindung diri.

Seperti halnya masker, topi, maupun baju lengan panjang. Serta ia menyarankan untuk tidak berlama-lama berada di luar rumah. 

"Apalagi dengan angin yang kencang dan berdebu yang kerap terjadi. Ini rentan sekali," ungkapnya. 

Selanjutnya, Ruslian juga menyarankan kepada masyarakat Bengkulu untuk minum air putih yang cukup serta sebanyak mungkin beristirahat. Selain itu, disampaikannnya untuk mengonsumsi vitamin. 

"Itu salah satu upaya pencegahan kita," ujarnya.

Kepada sekolah-sekokah, melalui dinas pendidikan dan guru-guru, agar tetap menjaga kesehatan dan menghindari kontak dengan udara yang ekstrem.  "Dengan begitu, semoga ISPA ini bisa segera teratasi," demikian Ruslian. 

Grafis Penyebaran Data ISPA Januari - Maret Provinsi Bengkulu:

- Kota Bengkulu 6.685 kasus

Kategori :