MUKOMUKO, KORANRB.ID – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko telah meminta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendata petani tanaman pangan dan hortikultura yang menggunakan pupuk organik.
Sebab pemanfaat pupuk organik oleh petani di Mukomuko saat ini sudah mulai banyak diminati untuk menyuburkan tanaman pangan dan hortikultura.
Pendataan ini tidak lain untuk menjadi dasar Distan Mukomuko menyampaikan permintaan bantuan terkait alat produksi pupuk organik ke Pemerintah pusat.
Sebelumnya, pupuk organik belum terlalu banyak dimanfaatkan petani, maka dari itu dilakukan usulan ke pusat.
BACA JUGA:Belum Bisa Dibayar, Anggaran TPG Triwulan I Belum Ditransfer Pemerintah Pusat
“Saat ini petani kita mulai memanfaatkan pupuk organik setelah adanya beberapa demonstration plot (Demplot) padi organik yang menujukan hasil produksi yang positif,’’ ujar Kadis Pertanian Pitriyani Ilyas S.Pt.
Ke depan, lanjut Fitriani, penggunaan pupuk organik ini akan semakin digencarkan. Sehingga petani tidak perlu mengunakan pupuk kimia lagi.
Salah satu Demplot padi organik yang berhasil menggunakan pupuk organik sehingga dapat dikatakan budidaya padi total organik yang terintegrasi dengan MA 11, lokasinya di SP8 Kecamatan Lubuk Pinang.
Budidaya padi organik di SP8 disupport Bank Indonesia (BI). Menjadi percontohan untuk dikembangkan di Kabupaten Mukomuko.
"Demplot padi total organik terintegrasi MA 11 yang didukung oleh BI beberapa waktu lalu menunjukan hasil yang positif. Pertumbuhan padi tidak kalah dengan penggunaan pupuk kimia," ujar Pitriyani.
Dia mengatakan, dari hasil pegubinan, diperkirakan padi organik yang terintegrasi dengan MA 11 garapan petani di SP8 Lubuk Pinang bisa menghasilkan gabah lebih dari 10 ton per hektarr.
BACA JUGA:Arab Saudi Keluarkan Syarat Haji 2024, Wajib Tahu 3 Syarat Utama dan 4 Syarat Umum
Tentu hasil itu menunjukan kalau padi menggunakan pupuk organik yang dikelola dengan tepat, hasilnya bahkan bisa lebih dari yang menggunakan pupuk kimia.
Melihat keberhasilan Demplot padi organik di SP8, petani di Lubuk Pinang saat ini mulai banyak membudidayakan padi berbasis organik.
"Tentunya kami sangat mendukung penanaman berbasis organik ini, karena sangat ramah lingkungan. Kemudian juga padi yang dihasilkan bisa dikatan jauh dari kontaminasi pupuk kimia yang selama ini digunakan,” paparnya.