KORANRB.ID - Terus menuai konflik hingga nyaris memicu keributan dengan warga, akhirnya aktvitas tambang Pasir Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang ditutup.
Di sekitar lokasi sudah beri garis polisi oleh jajaran Polres Kepahiang, juga personel Polisi Militer.
Kehadiran Polisi Militer di lokasi juga semakin mengindikasikan, ada oknum aparat di belakang kembali beroperasinya tambang pasir Lubuk Penyamun.
Selama ini, di kalangan warga desas-desus status kepemilikan tambang pasir adalah oknum aparat telah berhembus kencang.
BACA JUGA:Bayi Perempuan Terlantar “Menghilang” Dinsos Seluma Kebingungan
BACA JUGA: Pekan Depan 12 Terdakwa Korupsi BTT Seluma Dituntut
Dengan disegelnya tambang pasir Lubuk Penyamun, warga hanya bisa berharap tak hanya sementara.
Sebab, sebelumnya juga sudah berulang kali tambang pasir disegel namun diam-diam kembali beroperasi setelah tak lagi jadi sorotan.
Warga di sekitar tambang pasir lubuk penyamun secara tegas menginginkan tambang ditutup secara permanen.
Untuk mematikan ini pula, warga sudah berencana kembali akan menyampaikan keinginan mereka kepada Pemkab Kepahiang yang direncanakan pada, Senin 13 Mei 2024 nanti.
BACA JUGA:Digugat Caleg, KPU Sampaikan Pembelaan Resmi ke PN Kepahiang
BACA JUGA:Lupa Kunci Pagar Rumah Kos, Motor Mahasiswi Raib, Ini Kronologisnya
Kasat Reskrim, AKP. Sujud Alif Yulamlam, SIK saat dikonfirmasi, Sabtu, 4 Mei 2024 memastikan tambang pasir sudah tak lagi beroperasi.
Penyegelan terhadap tambang pasir Lubuk Penyamun, juga berarti tak ada lagi aktivitas apapun di sana.
"Tambang pasir telah kiat segel. Police line telah kita pasang di lokasi," ujar Kasat.