Dukungan ini tetap diperlukan di tengah kinerja industri berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri yang masih terbilang ekspansif, yakni di angka 52,9 pada bulan April 2024.
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, melalui temu bisnis ini, IKM dapat intensif berkomunikasi dengan ritel, ekosistem ritel, serta distributor yang menjadi calon mitra.
“Diharapkan juga terjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu, dan peluang pasar,” kata Reni.
Dalam temu bisnis yang digelar di Plaza Industri Gedung Kementerian Perindustrian itu, Ditjen IKMA berupaya mempertemukan 47 IKM pangan dan 18 IKM furnitur yang telah mendapatkan pembinaan berkelanjutan dari rangkaian program pembinaan Ditjen IKMA, serta 23 perusahaan/ retailer anggota HIPPINDO.
Ritel-ritel tersebut di antaranya PT. Supra Boga Lestari (Ranch Market dan Farmers Market), PT. Lotte Shopping Indonesia, dan PT. Kurnia Ciptamoda Gemilang.
Kemudian PT. Ace Hardware Indonesia, PT. Kiddycuts Pratama Indonesia, Daya Intiguna Yasa (MR. DIY), PT. AEON Indonesia, PT. GS Retail Indonesia, PT. Citra Rasa Betawi (Kafe Betawi), PT. Swalayan Sukses Abadi (The Food Hall), PT. Eka Bogainti (HokBen), PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart).
Selanjutnya, PT. Midi Utama Indonesia, Tbk (Alfamidi), PT. Lancar Wiguna (Lawson), PT. Courts Retail Indonesia, PT. Circleka Indonesia Utama (Circle K), PT. Duta Intidaya Tbk (Watsons), PT. Indomarco Prismatama (Indomaret), PT. Marco Sekawan (Marco), PT. Sarinah, PT. Global Retail Digital (Scan n Go), PT. Amanah Mulia Niaga, dan PT. Primafood International (Prima Freshmart).(rilis)