Mengapa di Jepang Banyak Rumah Kosong? Berikut Alasannya!

Rabu 08 May 2024 - 09:48 WIB
Reporter : Rio Agustian
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - Sudah tahukah kamu tentang perumahan di Jepang? kenapa banyak rumah yang kosong di Jepang?

Berbicara tentang Jepang, pastinya banyak orang-orang yang ingin berkunjung ke sana.

Bukan tanpa alasan, negara dengan julukan negeri sakura tersebut memang sangat menawan dengan berbagai keindahannya.

Akan tetapi, Jepang juga memiliki hal yang unik dan mungkin jarang ditemui di negara lain, yaitu banyak rumah-rumah yang kosong yang ditinggal oleh pemiliknya.

Ini pasti sangat berkebalikan dengan beberapa negara yang Jusuf mengalami krisis tempat tinggal karena kurangnya lahan untuk membangun rumah.

BACA JUGA:173 Pendaftar Program Magang ke Jepang Lulus Administrasi

Namun, di Jepang sendiri justru rumah tersebut dibiarkan terbengkalai dan tidak terawat.

Pastinya aja ada banyak alasan mengapa hal tersebut terjadi di Jepang. Pastinya ada beberapa alasan yang membuat mereka meninggalkan rumahnya.

1. Lebih memilih tinggal dikota.

Alasan yang pertama adalah mereka menolak tinggal di desa. Saat mereka beranjak dewasa, seseorang pastinya memerlukan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.

Nah, sebagian besar pekerjaan banyak tersedia di kota kota bukan di desa.

Jadi, tidak heran jika banyak penduduk di desa yang berlomba-lomba pindah ke kota untuk bekerja.

BACA JUGA:Magang ke Jepang Gratis, UMK Mukomuko Hanya Rp 2,8 Juta

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak rumah kosong di daerah pedesaan di Jepang.

Biasanya, pemilik memilih untuk menetap di kota dalam waktu yang lama dan mempunyai hunian baru. Maka rumah mereka yang di desa menjadi terbengkalai.

Selain itu kesempatan untuk hidup lebih baik, dan karena tinggal di kota pastinya memiliki fasilitas serta kenyamanan yang ada lebih lengkap dan memadai.

Hal tersebut sangat berbeda dengan suasana di desa yang masih asri dan tradisional.

Jadi banyak sekali dari masyarakat Jepang yang menolak untuk tinggal di pedesaan.

BACA JUGA:UPDATE! Jalan Lintas Manna - Pagar Alam Masih Tertutup Longsor, BPBD Terkendala Cuaca

2. Lebih memilih beli rumah baru

Alasan kedua adalah mereka lebih memilih rumah baru. Karena, masyarakat Jepang lebih menyukai membeli atau membangun rumah yang baru dibandingkan dengan membeli rumah jadi atau rumah bekas.

Di Jepang itu sendiri, rumah bekas sudah dianggap kehilangan banyak nilai saat dijual.

Belum lagi kalo lokasi rumah bekas tersebut berada di area yang kurang strategis, pastinya akan menjadi faktor lain yang akan menjadi pertimbangan pembeli Dan harganya pun cenderung lebih murah.

Selain itu, masyarakat Jepang percaya bahwa rumah bekas tersebut dihuni oleh hantu apalagi jika sudah ditinggal lama.

Jadi, masyarakat Jepang enggan untuk membeli rumah bekas dan akhirnya rumah tersebut tidak laku di dan dibiarkan kosong.

BACA JUGA:Kesal Listrik Padam, Warga Kaur Aksi di PLN, Ini 7 Tuntutan Mereka

3. Pemilik rumah sudah tua

Faktor selanjutnya adalah pemilik rumah yang sudah menua.

Hal ini menjadi masalah yang umum karena mereka sudah tua dan lebih nyaman tinggal bersama anak atau saudara mereka.

Kalaupun mereka tinggal sendiri, pasti akan lebih memilih rumah dengan lingkungan yang tenang serta mempunyai akses yang mudah.

4. Tidak memenuhi standar keamanan

Jepang adalah salah satu negara yang rawan akan gempa bumi.

BACA JUGA:Abrasi, BPBD Bengkulu Tengah Pastikan BBWSS 8 Pasang Batu Gajah

Pemerintah Jepang menerapkan standar keamanan bangunan yang tinggi agar lebih aman, tahan gempa dan hemat energi.

Dengan seperti itu, bisa meminimalisir kerusakan saat terjadinya gempa.

Beberapa rumah di Jepang, khususnya rumah atau bangunan tua tidak memiliki standar keamanan tersebut.

Itulah kenapa banyak pemilik rumah tua lebih memilih untuk meninggalkan rumahnya.

5. Populasi yang Menurun

Jepang adalah salah satu negara yang padat penduduk.

BACA JUGA:ASN Nyalon Pilkada, Kepala BKD Provinsi Bengkulu: Silakan Mundur

Namun, jumlah populasi mereka saat ini menurun karena rendahnya angka kelahiran.

Beberapa dari mereka enggan untuk menikah atau bahkan memiliki keturunan karena biaya hidup di sana yang terus mengalami kenaikan.

Hal tersebut pastinya sangat berpengaruh pada keberlangsungan pertumbuhan di negara Jepang, tidak terkecuali pada sektor properti dan perumahan.

Itulah mengapa minat masyarakat Jepang untuk memiliki rumah ikut merosot.

Populasi yang menurun pastinya akan berdampak pada jumlah hunian kosong yang semakin meningkat.

BACA JUGA:Bukti M Saleh Fokus Pilwakot Bengkulu, Tinggalkan Pilgub

Karena, tidak banyak masyarakat yang mencari tempat tinggal apalagi bangunan bekas yang sudah tua.

Akhirnya, jumlah bangunan jumlah bangunan yang kosong pun bertambah pada setiap tahunnya.

Itulah beberapa alasan mengapa banyak rumah di negara Jepang dibiarkan kosong.

Selain karena nilai jualnya yang rendah, standar keamanan dari bangunan itu sendiri belum memadai dan karena sudah terbilang bangunan tua. (*)

Kategori :