Persoalan itu memang cukup menjadi atensi Kemenag.
Sebab, jika terjadi keterlambatan penerbangan, tidak tertutup kemungkinan CJH mendarat di Jeddah, lalu diberangkatkan ke Madinah terlebih dahulu sebelum ke Makkah jelang puncak haji.
Di sisi lain, pada musim haji 2024, seluruh CJH akan memperoleh smart card dari pemerintah Arab Saudi.
BACA JUGA:Sering Disepelekan, Ini Manfaat Ubi Jalar Bagi Kecantikan
Nantinya, kartu itu menjadi alat untuk memastikan validitas data jemaah.
Kartu tersebut wajib dibawa jemaah. Sebab, dari kartu itulah petugas keamanan Arab Saudi memeriksa keabsahan para jemaah.
“Karena itu, semua CJH harus membawa smart card selama di Tanah Suci,” kata Hilman.
Pembagian kartu tersebut dibagi dalam dua tahap. Pertama diberikan kepada 10 ribu CJH di tanah air.
BACA JUGA:4 Penyebab Ternak Kambing Cacingan, Atasi dengan Cara Ini
Sisanya diberikan saat CJH sudah berada di Makkah jelang pelaksanaan wukuf.
Pada bagian lain, meski pemerintah Saudi memperketat aturan, indikasi adanya calon jemaah tanpa visa haji bisa masuk Saudi masih terlihat.
Dari temuan di lapangan, terdapat sejumlah calon jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi.
Mereka mengaku berencana menetap selama musim haji.
BACA JUGA:Mengenal Manfaat Olahraga Kuda Serta Jenis Kuda yang Ada di Dunia
Padahal, jemaah asal Indonesia yang resmi dan memiliki visa haji baru tiba hari ini.
Ditanya soal hal itu, Hilman menyatakan bahwa pihaknya sudah mengimbau semua warga Indonesia yang ingin berhaji untuk menggunakan visa haji.