KORANRB.ID - Panjat tebing adalah olahraga yang mengharuskan pesertanya untuk memanjat formasi batu atau dinding buatan dengan bantuan peralatan keselamatan atau secara bebas.
Olahraga ini menantang fisik dan mental, karena memerlukan kekuatan, ketahanan, keseimbangan, serta keterampilan teknis.
Sejarah panjat tebing modern dimulai pada akhir abad ke-19 di kawasan Alpen Eropa, terutama di Jerman dan Inggris.
Pada tahun 1950-an, olahraga ini mulai populer di Amerika Serikat, dengan Yosemite Valley menjadi salah satu lokasi terkenal.
BACA JUGA:Berikut Cara Mengetahui Bus Tak Layak Jalan dan Hak Sebagai Penumpang
Kemajuan teknologi dalam peralatan dan teknik memanjat telah memungkinkan olahraga ini berkembang pesat hingga menjadi cabang olahraga kompetitif internasional.
Sejarah panjat tebing memiliki perkembangan yang menarik, dimulai dari eksplorasi alam bebas hingga menjadi olahraga yang diakui secara internasional.
Pada abad ke-19, aktivitas panjat tebing dimulai sebagai bagian dari eksplorasi alam bebas di wilayah Alpen Eropa.
Pendaki seperti Albert F. Mummery dari Inggris dan Georg Winkler dari Jerman dikenal sebagai pionir dalam melakukan pendakian sulit di gunung-gunung.
BACA JUGA:Arie Serahkan Berkas Pendaftaran ke PDI Perjuangan dan Gerindra
Pada awal abad ke-20, Yosemite Valley di California menjadi tempat penting bagi perkembangan panjat tebing.
Pendaki seperti Royal Robbins, Warren Harding, dan Yvon Chouinard melakukan pendakian sulit di tebing El Capitan dan Half Dome, memunculkan era "Golden Age" panjat tebing di Amerika Serikat.
Awalnya, pendaki menggunakan peralatan sederhana seperti sepatu bot yang kasar dan tali simpul.
Seiring waktu, teknologi peralatan dan teknik memanjat terus berkembang, termasuk penggunaan perlengkapan yang lebih canggih seperti carabiner, tali dinamis, dan harness.
BACA JUGA:Waspada! Penipuan Minta Sumbangan ke Kades, Pelaku Ngaku Pejabat Dinas PUPR Bengkulu Selatan