MUKOMUKO, KORANRB.ID – Konflik antara PT. Daria Dharma Pratama (DDP) Estate ABE wilayah Desa Lubuk Bento Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko dan warga penggarap kebun sawit kembali pecah.
Kali ini malah terjadi bentrok fisik antara 30 Satpam PT DDP dengan warga yang mempertahankan buah kelapa sawit yang baru dipanen dari kebun yang digarapnya.
Ribuan kilogram (Kg) buah kelapa sawit garapan petani dirampas paksa oleh puluhan satpam yang sengaja didatangkan dari berbagai wilayah perkebunan PT. DDP.
BACA JUGA:Dikritik Warga, Dinkes Mukomuko Mulai Berantas Nyamuk DBD
Ketua Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kecamatan Pondok Suguh, Dedi Hartono mengatakan, pemicu konflik ini tetap sama, karena tidak adanya ketegasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu yang sudah mengetahui bahwa PT DDP bergerak dengan izin HGU yang telah habis.
“Konflik berlangsung dari tanggal 14 Mei sampai dengan 16 Mei 2024. Tadi (18 Mei 2024), warga masih tetap berjaga memastikan buah sawit di lahan garapannya tidak diambil oleh pihak PT DDP. Sebelumnya dalam bentrok, kurang lebih 2.800 Kg sawit warga dirampas pihak PT. DDP,” jelas Dedi.
KONFLIK: Puluhan Satpam PT DDP mendatangi lokasi warga memanen buah kelapa sawit--
Dedi menceritakan awal mulai perampasan buah sawit yang sudah dipanen warga yang dilakukan Satpam berjumlah kurang lebih 30 orang.
BACA JUGA:PAD Walet Belum Maksimal, BKD Libatkan Kejari Lakukan Penagihan
Puluhan satpam PT. DDP datang menggunakan 3 mobil perusahaan dan beberapa unit sepeda motor.
Karena warga tengah memanen buah di lahan garapannya, tidak tahu akan didatangi oleh puluhan Satpam PT. DDP. Kalah jumlah, terpaksa buah diserahkan.
“Warga ini manen sawit di lahan garapannya sejak 14 Mei sampai 16 Mei, berjumlah 3 orang. Sempat melakukan perlawanan, karena kalah jumlah terpaksa hasil buah sawit yang dirawat warga direlakan diambil paksa satpam PT DDP. Dan ini telah terjadi sebanyak 4 kali,” terang Dedi.
Kejadian serupa terus terjadi. Warga yang memanen buah sawit di lahannya terus didatangi satpam merampas buah dengan alasan sawit tersebut milik PT. DDP.
Warga pun akhirnya kompak menunggu kelompok satpam yang beroperasi merampas sawit petani. Hingga akhirnya 4 orang menjadi korban penganiayaan.
BACA JUGA:Kemenag Buka 13.780 Formasi CPNS, Penempatannya di IKN