KORANRB.ID – Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rejang Lebong, angka pengangguran di kabupaten ini mencapai 2,9 persen atau 4.350 jiwa.
Jumlah tersebut dari total jumlah angkatan kerja sebanyak 150.000 jiwa.
Hal ini diungkapkan Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong, Syamsir, S.KM, M.KM di sela-sela kegiatan Job Fair Hybrid 2024.
Untuk itu, saat ini Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong sedang menyiapkan tiga strategi dalam menekan angka pengangguran.
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Tengah Mengerucut 3 Nama, Ini Dia
Adapun ketiga strategi tersebut yakni dengan membuka peluang pekerjaan internasional, nasional dan lokal.
Menurut Syamsir, peluang bekerja di tingkat internasional bertujuan mendorong angkatan kerja yang memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara seperti Jepang, Jerman, Malaysia, Belanda, dan lainnya.
“Jika ada satu orang saja dari Rejang Lebong yang berangkat dan bekerja di luar negeri, setidaknya satu keluarga tersebut dapat terjamin kehidupannya dan keluar dari kemiskinan ekstrem,” terang Syamsir.
Sedangkan strategi kedua, sambung Syamsir, adalah menyiapkan lapangan pekerjaan nasional.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program job fair hybrid yang telah diadakan beberapa waktu lalu, yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi 590 orang yang dibutuhkan oleh 42 perusahaan lokal, regional, dan nasional.
"Untuk penyiapan pekerjaan lokal, kami akan segera mengadakan pelatihan usaha pangkas rambut atau barbershop untuk 16 orang di BLK. Alat-alatnya akan kami minta dari Pemprov Bengkulu," kata Syamsir.
Warga yang mengikuti pelatihan ini, tambahnya, diharapkan setelah selesai dapat langsung membuka usaha pangkas rambut di tempat masing-masing, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Rejang Lebong.
Di sisi lain, Syamsir mengatakan, masyarakat memainkan peran penting dalam upaya mengurangi angka pengangguran melalui berbagai cara, mulai dari pendidikan dan pelatihan, pengembangan wirausaha, kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta, hingga dukungan sosial dan pemanfaatan teknologi.
“Dengan kerjasama yang baik antara berbagai elemen masyarakat, diharapkan upaya untuk mengurangi pengangguran dapat lebih efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” kata Syamsir.