”Pada waktunya nanti kami akan serahkan,” ujar Wakil Ketua DPR ini.
Di sisi lain, PDI Perjuangan (PDIP) masih terus melakukan penjajakan politik untuk Pilkada Jatim.
BACA JUGA:Maju Pilkada Bengkulu Utara, Haryadi Daftar di 4 Parpol
BACA JUGA:Ketua DPW PPP: Ariyono Gumay Masih Kader PPP
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan, partainya menjalin komunikasi dengan sejumlah partai pilitik (parpol).
"Kami komunikasi secara intensif," terangnya di kompleks parlemen, kemarin.
Selain dengan partai politik, PDIP juga melakukan komunikasi dengan calon gubernur petahana Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Namun, pembicaraan dengan Khofifah hanya sebatas komunikasi biasa. Belum ada kesepakatan dalam menghadapi pilkada.
BACA JUGA: Dibagi 3 Sesi, Ini Jadwal Tes Wawancara Panwascam Kepahiang
BACA JUGA:Khofifah-Emil Dapat Dukungan Golkar Maju di Pilkada JatimJadi, kata Said, pihaknya belum bisa memastikan apakah akan menjalin koalisi mengusung Khofifah atau calon lain.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu juga belum bisa apakah partainya nanti akan bekerja sama dengan PKB untuk mengusung calon gubernur.
Said menyatakan, banyak pilihan dalam menjalin koalisi. Masih banyak waktu untuk melakukan komunikasi politik.
"Yang terpenting Jatim tidak boleh sampai eskalatif secara politik," beber Ketua DPD PDIP Jawa Timur itu.
Said menambahkan, partainya akan membahas strategi pemenangan pilkada dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang akan digelar pada 24 sampai 26 Mei mendatang. Salah satunya terkait kriteria-kriteria calon kepala daerah yang akan diusung.
Setelah kriteria ditetapkan, para calon kemudian akan dikrucutkan. Namun, nama calon yang akan diusung tidak akan langsung diumumkan dalam rakernas. "Tidak mungkin nama-nama calon kepala daerah diumumkan di Rakernas PDIP," ungkap Said.
Sementara itu, PKS berharap tidak muncul calon tunggal di Pilkada Jawa Timur. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, harus muncul tokoh lain yang menjadi kompetitor bagi calon petahana.