KORANRB.ID - Memberikan teguran kepada bawahan di tempat kerja adalah tantangan yang dihadapi oleh banyak manajer dan pemimpin.
Bagaimana cara menyampaikan kritik tanpa menurunkan semangat kerja atau merusak hubungan profesional? Salah satu metode yang sering direkomendasikan adalah strategi sandwich.
Metode ini mengkombinasikan umpan balik positif dengan kritik konstruktif, menciptakan komunikasi yang lebih seimbang dan efektif.
Strategi sandwich adalah teknik komunikasi yang menyisipkan kritik di antara dua lapisan pujian atau umpan balik positif. Analoginya seperti sandwich, di mana kritik (daging) berada di antara dua pujian (roti).
Tujuannya adalah untuk membuat kritik lebih mudah diterima dan memastikan pesan tersebut disampaikan tanpa menimbulkan resistensi atau demotivasi.
BACA JUGA:Jelang Pilkada Kejari Kaur Berganti, Ini Sosok Penggantinya
Struktur Strategi Sandwich
1. Pujian Awal (Lapisan Roti Pertama)
Mulailah dengan memberikan umpan balik positif atau pujian atas sesuatu yang telah dilakukan dengan baik oleh bawahan.
Ini berfungsi untuk membangun suasana yang lebih santai dan menunjukkan bahwa Anda mengakui serta menghargai usaha mereka.
2.Kritik Konstruktif (Lapisan Daging)
Setelah memberikan pujian, berikan kritik yang spesifik dan konstruktif. Pastikan kritik tersebut jelas dan berfokus pada tindakan atau hasil yang bisa diperbaiki, bukan pada karakter atau kepribadian individu tersebut.
Sampaikan dengan cara yang membangun, dengan memberikan saran atau solusi yang konkret.
BACA JUGA: Jemaah Haji Bengkulu Utara Mulai Ziarah di Madinah, Begini Kondisi Terakhir Jemaah
3. Pujian Penutup (Lapisan Roti Kedua)
Akhiri dengan pujian atau dorongan tambahan untuk menjaga semangat dan motivasi bawahan. Tekankan kembali kepercayaan Anda terhadap kemampuan mereka untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja.
Contoh Penerapan Strategi Sandwich
Bayangkan seorang manajer ingin menegur seorang karyawan bernama Rina yang sering terlambat menghadiri rapat.
Pujian Awal
"Rina, saya sangat menghargai dedikasi dan kerja keras Anda selama ini, terutama dalam proyek terakhir yang sangat sukses."
Kritik Konstruktif
"Namun, saya memperhatikan bahwa Anda beberapa kali terlambat datang ke rapat tim. Ini menghambat koordinasi dan bisa mempengaruhi produktivitas tim. Saya berharap Anda bisa lebih memperhatikan waktu ke depannya."
BACA JUGA:Begini Tradisi dan Makna, Perayaan Waisak di Indonesia
Pujian Penutup
"Saya yakin dengan kemampuan dan profesionalisme Anda, masalah ini bisa segera diperbaiki. Teruskan kerja baik Anda, dan saya senang bisa bekerja sama dengan Anda."
Keuntungan Menggunakan Strategi Sandwich
1. Membangun Hubungan yang Positif
Dengan menyisipkan kritik di antara pujian, karyawan merasa lebih dihargai dan diterima, yang dapat meningkatkan loyalitas dan hubungan kerja yang positif.
2. Mengurangi Resistensi
Kritik yang disampaikan secara langsung bisa menimbulkan resistensi. Strategi sandwich membantu mengurangi kemungkinan resistensi tersebut karena dimulai dan diakhiri dengan nada positif.
BACA JUGA:Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Ini 8 Manfaat Biji Bunga Matahari yang Jarang Diketahui
3. Meningkatkan Penerimaan Umpan Balik
Karyawan lebih cenderung menerima dan memperhatikan kritik yang disampaikan dalam konteks yang mendukung dan menghargai.
4. Kritik terhadap Strategi Sandwich
Meskipun banyak keuntungan, beberapa ahli mengkritik strategi sandwich karena dianggap tidak selalu efektif dan bisa terkesan manipulatif.
Jika tidak dilakukan dengan tulus, karyawan bisa merasa bahwa pujian hanya diberikan sebagai pemanis, bukan penghargaan yang nyata.
Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa strategi sandwich adalah metode yang bermanfaat dalam memberikan teguran di tempat kerja dengan cara yang lebih halus dan efektif.
Dengan menyeimbangkan kritik dengan pujian, manajer dapat memastikan komunikasi yang lebih konstruktif dan menjaga hubungan kerja yang positif.
BACA JUGA:6 Penyebab Rantai Klep Motor Cepat Rusak dan Cara Pencegahannya
Namun, penting untuk selalu menyampaikan pujian dan kritik dengan tulus agar tidak kehilangan esensi dari umpan balik yang membangun. (*)