Pemerintah Tiongkok dan organisasi internasional mulai berfokus pada upaya perlindungan.
Program penangkaran dan pelestarian habitat menjadi fokus utama untuk meningkatkan populasi panda.
BACA JUGA:Cucu Dimaki, Korban Sempat Memukul Sebelum Ditikam, Ini Kesaksian Cucu Korban
Sejak tahun 1950 an, Tiongkok menggunakan panda sebagai alat diplomasi.
Panda dipinjamkan ke kebun binatang di seluruh dunia sebagai tanda persahabatan, fenomena yang dikenal sebagai “diplomasi panda”.
Upaya konservasi berhasil meningkatkan populasi panda.
Pada tahun 2016, status panda raksasa berubah dari “terancam punah” menjadi “rentan” oleh IUCN.
BACA JUGA:Penghujung Masa Jabatan, 1 Anggota DPRD Terima SK Pemberhentian
Tiongkok juga telah mendirikan banyak cagar alam untuk melindungi habitat alami panda.
Program penangkaran di kebun binatang dan pusat penelitian di Tiongkok telah berhasil membiakkan panda di penangkaran dan kemudian melepaskan beberapa ke alam liar.
Penelitian genetik dan kesehatan panda juga menjadi fokus penting untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.
Panda adalah simbol nasional Tiongkok dan ikon global konservasi alam.
BACA JUGA:Aset Dewan Kaur Nunggak TGR Terancam Disita, Begini Penjelasan Inspektorat Kaur
Mereka sering muncul dalam budaya populer, media, dan produk sebagai representasi dari keanekaragaman hayati dan perlindungan lingkungan.
Jika ingin memelihara panda, memerlukan izin khusus dan biasanya tidak diizinkan untuk individu atau organisasi swasta tanpa keterlibatan pemerintah atau lembaga konservasi.