Beberapa makanan cepat saji mengandung trans lemak, yang telah terbukti memiliki efek negatif pada kesehatan otak dan jantung.
Konsumsi berlebihan makanan beku dan cepat saji dapat mengganggu pola makan sehat.
Kemudian menyebabkan kebiasaan makan yang buruk pada anak-anak, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada perkembangan otak mereka.
Oleh karena itu, konsumsi makanan beku dan cepat saji secara berlebihan dapat merusak otak pada anak melalui berbagai mekanisme, termasuk paparan bahan kimia berbahaya, dampak buruk dari kandungan garam, lemak, dan gula yang tinggi, serta kekurangan nutrisi penting.
BACA JUGA:Suzuki Satria, Ikon Motor Bebek Sport di Indonesia
3. Permen dan makanan tinggi gula.
Permen dan makanan tinggi gula dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan otak anak jika dikonsumsi secara berlebihan.
Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu fungsi kognitif anak.
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat mempengaruhi daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak-anak.
Gula yang berlebihan dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang drastis, yang pada gilirannya dapat memengaruhi energi dan fokus mental.
Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu keseimbangan microbiota usus, yang memiliki hubungan yang kompleks dengan kesehatan otak.
BACA JUGA:Adakah yang Tahu Jenis-jenis Ambulans? Baca yang Satu Ini
Gangguan pada microbiota usus dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif dan kesejahteraan mental.
Konsumsi makanan tinggi gula, termasuk permen, dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak.
Obesitas merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Obesitas juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan otak, termasuk penurunan fungsi kognitif dan risiko gangguan neurodegeneratif.