BACA JUGA:Ini Nama-nama Museum Terpopuler di Indonesia Serta Jenis Koleksi yang Disimpan di Dalamnya
Konsumsi gula berlebihan dapat memicu respon inflamasi dalam tubuh, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan otak.
Konsumsi gula berlebihan dapat menciptakan ketergantungan pada rasa manis, yang dapat mengarah pada konsumsi makanan tinggi gula secara berlebihan secara terus-menerus.
Ketergantungan pada gula dapat mengganggu keseimbangan hormon dan neurotransmitter dalam otak, yang dapat memengaruhi suasana hati dan motivasi.
Oleh karena itu, konsumsi berlebihan dari permen dan makanan tinggi gula dapat merusak otak anak melalui berbagai mekanisme, termasuk gangguan pada fungsi kognitif, risiko obesitas, respon inflamasi, ketergantungan pada gula, dan dampak pada microbiota usus.
BACA JUGA:UPDATE: Harga Emas Batangan Antam Terbaru di Pegadaian, Kamis 6 Juni 2024
4. Minuman bersoda.
Minuman bersoda dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan otak anak jika dikonsumsi secara berlebihan.
Selain dapat merusak gigi, ternyata minuman bersoda dapat merusak gigi, minuman bersoda dapat merukam otak pada anak.
Minuman bersoda sering mengandung jumlah gula yang sangat tinggi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan fluktuasi drastis dalam kadar gula darah anak, yang dapat memengaruhi fungsi otak mereka.
Studi telah menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat memengaruhi daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak-anak.
Konsumsi minuman bersoda secara teratur telah terkait dengan peningkatan risiko obesitas pada anak-anak.
BACA JUGA:Aset Dewan Kaur Nunggak TGR Terancam Disita, Begini Penjelasan Inspektorat Kaur
Obesitas merupakan faktor risiko untuk berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
Obesitas juga dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan otak, termasuk penurunan fungsi kognitif dan risiko gangguan neurodegeneratif.
Minuman bersoda sering mengandung pewarna dan pemanis buatan, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak anak.