KORANRB.ID - Prestasi pebulutangkis Indonesia jeblok.
Dengan sisa waktu kurang dari 2 bulan menuju Olimpiade Paris 2024, PBSI selaku induk organisasi bulutangkis tanah air tetap yakin bawa emas.
Terlepas dari buruknya hasil Indonesia Open salah satu seri BWF world tour yang baru saja tuntas akhir pekan lalu, prestasi pebulutangkis Indonesia juga memprihatinkan pada 3 seri asia sebelumnya.
Mulai dari seri Thailand dan Malaysia yang berlevel super 500, hingga Singapore Open berlevel super 750 tak satu pun gelar dibawa pulang ke tanah air.
BACA JUGA:Kenali Perbedaan Flora dan Fauna Benua Eropa dan Afrika, Ukuran Hewan di Afrika Lebih Besar
Puncaknya, sekaligus yang paling mengecewakan adalah ajang Indonesia Open 2024 sebagai salah satu seri BWF dengan level tertinggi super 1000.
Jangankan meraih gelar, para pebulutangkis yang diproyeksikan menuju Olimpiade tak ada satupun sanggup menembus babak semifinal.
Satu-satunya pebulutangkis Indonesia berhasil masuk semifinal adalah pasangan ganda putra, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Ishafani.
Sebagai catatan, pasangan Sabar/Reza bukanlah pemain Pelatnas. Sabar/Reza pun harus takluk dengan pasangan muda Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
BACA JUGA:Bukan Thailand dan Vietnam, FIFA Sorot Laga Hidup Mati Indonesia Vs Filipina Malam Ini
Tak heran jika kemudian banyak yang sanksi Indonesia mampu berbicara banyak pada Olimpiade Paris 2024 nanti.
Sebagai gambaran, Olimpiade Paris 2024, mulai bergulir kurang dari 2 bulan ke depan.
Yakni, mulai 26 Juli 2024 – Minggu, 11 Agustus 2024.
Di tengah keterpurukan prestasi pebulutangkis tanah air, PBSI tetap optimis. Hal ini disampaikan langsung Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja lewat keterangan persnya.
Dikutip dari laman resmi PBSI, Ricky mengungkapkan akan melakukan evaluasi melibatkan pelatih di lima nomor yang dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024.