Tingginya gelombang laut, tak hanya merendam pemukiman rumah warga, namun juga kantor Desa Padang Bakung.
"Memang sudah beberapa hari terakhir, banjir rob kembali terjasi.
Akibat banjir rob ini, kurang lebih 119 unit rumah dan balai desa ikut terendam," papar Efson Heri.
Fenomena alam banjir rob tersebut kembali membuat masyarakat setempat dirundung was-was, karena banjir rob datang setiap malam hingga menjelang subuh, sehingga warga mulai disibukan untuk mengevakuasi barang-barang berharga.
BACA JUGA:Pembangunan Pelabuhan Pasar Lama Kabupaten Kaur Masuk Tahap Pengukuran
Selain itu, dampak banjir rob yang merendam sumur warga menyebabkan air sumur untuk sementara ini tidak layak dikonsumsi.
Masyarakat setempat berharap, adanya kelanjutan pemasangan breakwater untuk menahan gelombang laut tinggi, agar tidak sampai menerjang pemukiman warga setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma, Rudi Syawaludin, S. Sos mengaku sudah menginstruksikan kepada puskesmas terdekat.
Yakni Puskesmas Kembang Mumpo dan Puskesmas Muara Maras untuk standby memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama yang terdampak banjir rob.
BACA JUGA:Kejari Kaur Bakal Tetapkan Tersangka Korupsi, Kerugian Negaranya Capai Rp 640 Juta
Rudi mengimbau agar masyarakat segera melakukan pembersihan di areal rumah yang terendam banjir serta serta untuk mengurangi konsumsi langsung dari air sumur yang terendam banjir rob karena akan menyebabkan, penyakit kulit, disentri dan muntaber.
Bahkan korban juga dapat terserang demam berdarah dengue (DBD) karena genangan air yang cukup banyak, maka dari itu diharapkan agar segera mengambil bubuk abate di faskes terdekat agar dapat membasmi jentik nyamuk di semua genangan atau wadah berisi air.
“Pada intinya kepada warga tetap jaga kebersihan dan hindari konsumsi air dari sumur yang terendam banjir.
Termasuk jangan membiarkan genangan air terlalu lama karena akan memicu berkembangnya nyamuk pembawa DBD,”pungkas Rudi.