Jika seseorang terbiasa ngemil di waktu-waktu tertentu, seperti saat menonton TV atau bekerja di depan komputer, kebiasaan ini bisa menjadi sulit untuk diubah.
Kemudian juga lingkungan yang dipenuhi dengan makanan ringan atau camilan juga dapat memicu keinginan untuk ngemil, terutama jika makanan tersebut mudah dijangkau dan menggoda.
Pola makan yang dipelajari dari keluarga atau menjadi hal yang biasa dilakukan secara turun temurun juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi perilaku ngemil seseorang. Jika orang tua cenderung suka ngemil, kemungkinan besar anak-anaknya juga akan mengadopsi kebiasaan tersebut.
Beberapa kondisi kesehatan mental seperti gangguan makan, depresi, atau kecemasan bisa menjadi penyebabkan seseorang cenderung mengonsumsi makanan secara impulsif, termasuk ngemil.
Saat seseorang merasa bosan atau kurang melakukan aktivitas fisik, mereka mungkin mencari hiburan dalam makanan, termasuk ngemil.
Atau ketika seseorang melewatkan waktu makan utama atau tidak memiliki pola makan yang teratur, yang berujung membuat anda cenderung ngemil.
Memahami apa yang memengaruhi kebiasaan ngemil seseorang penting untuk dapat mengatasi kebiasaan tersebut secara efektif. Dengan mengidentifikasi penyebabnya, seseorang dapat mencari strategi yang sesuai untuk mengontrol kebiasaan ngemil yang berlebihan.