BACA JUGA:Nikmati Libur Idul Adha, Objek Wisata di Kota Curup Diserbu Pengunjung dari Luar Daerah
BACA JUGA:TPS Pilkada Lebih Sedikit Dibanding Pemilu, KPU Tetapkan 443 TPS Pilkada Serentak
1. Memilih Indukan yang berkualitas
Pilihlah indukan jantan dan betina yang sehat, aktif dan bebas dari cacat fisik serta pilih burung yang sudah dewasa dan siap untuk dikawinkan.
Sebaiknya pilih calon indukan yang berusia sekitar 1-2 tahun, di mana usia itu sudah berada pada puncak kemampuan reproduksi.
2. Persiapan Kandang
Kandang yang ideal memiliki ukuran yang cukup besar, minimal 1,5 x 1 x 2 meter (P x L x T) untuk memberikan ruang yang cukup bagi burung bergerak.
Tempatkan kandang di area yang tenang, jauh dari gangguan dan predator dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik serta sediakan tenggeran, tempat makan dan minum serta kotak dari kayu tempat bertelur dengan ukuran sekitar 20 x 20 x 20 cm.
3. Pemberian Pakan
Berikan pakan yang kaya nutrisi seperti buah-buahan (pepaya, pisang, apel), serangga (jangkrik, ulat hongkong) dan voer khusus burung pemakan buah.
BACA JUGA:Konflik Petani versus PT DDP di Mukomuko Tak Kunjung Berakhir, Begini Perkembangannya
BACA JUGA:Berkas Tersangka Tambahan Kasus Dugaan Korupsi Retribusi TKA Masih Menunggu P21
Pakan itu dapat meningkatkan gairah kawin dan kesehatan dan bisa juga diberikan tambahan pakan seperti kroto (telur semut), cacing atau vitamin khusus burung.
4. Proses Penjodohan
Sebelum disatukan, letakkan kandang jantan dan betina bersebelahan untuk beberapa hari agar mereka bisa saling mengenal dan jika terlihat tanda-tanda saling menyukai (seperti jantan sering berkicau atau betina merespons), coba satukan dalam satu kandang.
Namun tetap awasi interaksi mereka dan jika terlihat bertengkar, segera pisahkan dan coba lagi setelah beberapa hari.