TANJUNG KEMUNING, KORANRB.ID – Selama 3 tahun tidak pernah tersentuh perbaikan, jembatan penghubung sentra produksi pertanian di Desa Pelajaran II Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur rusak parah.
Rusaknya jembatan ini menuai banyak protes dari masyarakat setempat.
Sebab jembatan ini digunakan untuk mengeluarkan hasil pertanian.
Mulai dari padi, tandan buah segar (TBS) sawit dan lain-lainnya.
BACA JUGA:Pilkada Kaur, Hanya Ada 264 TPS, Berkurang dari Jumlah TPS Pemilu 2024
Informasi yang terhimpun, setidaknya total ada 130 hektare lahan pertanian milik warga setempat yang akses utamanya harus melewati jembatan tersebut.
Sementara saat ini jembatan sudah dalam kondisi rusak parah.
Pengakuan dari salah satu tokoh masyarakat Desa Pelajaran II, Buyung, semenjak Bupati Kaur H. Lismidianto, SH, MH menjabat hingga saat ini, perbaikan terhadap jembatan tersebut tidak pernah dilakukan.
Padahal pengajuan dari Pemerintah Desa (Pemdes) ke pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur setiap tahunnya terus dilakukan.
BACA JUGA: Kasus Perceraian PNS di Kabupaten Kaur Tinggi, Penyebab Utamanya Bikin Ekstra Waspada pada Pasangan
"Kondisi jembatan sudah bisa dikatan 95 persen rusak, tidak pernah di perbaiki sudah 4/3 tahun lebih," kata Buyung.
Disampaikannya, jembatan gantung tersebut dahulunya bisa dilalui kendaraan bermotor namun semenjak rusak jembatan sudah tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Akibatnya, para petani harus menggunakan jalur alternatif lain yakni menyeberangi sungai untuk mengeluarkan hasil perkebunan.
Menggunakan sistem ini tentu saja membuat para petani harus mengeluarkan modal yang lebih besar.
BACA JUGA:10 Pelajar SMP Seluma Tidak Lulus, Ini Solusi untuk Mereka