“Ya kita minta diusut, atau kalau memang ada upaya diperbaiki, ya tentu kita minta diperbaiki seperti semula. Pengunjung ke sini (Kota Tuo) bisa nyaman, dan tidak banyak lagi pertanyaan,” jelas Refy.
Forum Pemuda Peduli Bengkulu (FPPB) membantah bahwa ambruknya objek wisata Kota Tuo disebabkan faktor alam.
Mareka berkirim surat kepada KPK RI, Kejaksaan Agung, dan Kapolri pada 31 Maret 2023 lalu, meminta agar ambruknya wisata Kota Tuo diusut tuntas.
Sementara itu dari penulusuran RB di website LPSE Kota Bengkulu, dalam APBD 2021 Pemkot menganggarkan Rp 6,5 miliar untuk pembangunan kawasan wisata Kota Tuo. Kemudian, Pemerintah Pusat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu (BPP) Kementerian PUPR juga mengucurkan anggaran dari APBN miliaran Rupiah dalam pembangunan Kawasan Kota Tua tersebut.