Paket-paket ini terdiri dari pekerjaan yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU).
BACA JUGA:Sempat Lumpuh karena Jembatan Sementara Jebol, Akses Kota Bengkulu-Bengkulu Utara Buka Tutup
BACA JUGA:PKS Resmi Usung Anies Baswedan - Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024, Usung Jargon AMAN
Ditanya mengapa banyak paket pekerjaan yang belum tuntas proses lelang hingga akhir semester I ini, Eko mengatakan jika dari pihaknya tidak memiliki kendala apapun, karena dalam hal ini pihaknya hanya bertugas menerima usulan tender atau lelang dari OPD.
“Mengapa lamban? Ya, itu bergantung pada OPD masing-masing. Kalau kami hanya menerima usulan lelang yang kemudian kami lakukan review. Setelah itu baru masuk dalam proses tender,” jelas Eko.
Eko juga menambahkan bahwa setiap OPD memiliki rencana kerja per triwulan, dan jika melihat ritme yang terjadi pada tahun-tahun anggaran sebelumnya, biasanya di triwulan III atau awal semester II sudah banyak yang memulai proses tender dan proses pekerjaan dari setiap paket yang ada di OPD.
“Ya kalau kami secara teknis tidak ada kendala, hanya saja memang kami memiliki kendala pada Sumber Daya Manusia (SDM), dimana di Bagian PBJ ini yang memiliki kualifikasi untuk pengadaan barang dan jasa hanya ada 2 pegawai berstatus ASN, yang lainnya belum. Sehingga kedepan kami mengusulkan penambahan SDM kepada BKPSDM. Dan saat ini proses usulan sudah kami susun untuk disampaikan ke Sekretariat Daerah,” papar Eko.