Memiliki kumis bisa menjadi bagian dari identitas atau gaya seseorang, persepsi sosial terhadap kumis bisa bervariasi.
Di beberapa lingkungan atau budaya, kumis mungkin dianggap tidak profesional atau kurang bersih.
Terutama jika tidak dijaga dengan baik atau tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
Kumis yang tebal atau panjang juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar bibir atau di area lain di wajah.
Ini bisa terjadi karena gesekan berulang dari kumis atau karena penggunaan produk perawatan yang tidak cocok dengan jenis kulit tertentu.
Harus rutin melakukan perawatan tambahan seperti pemangkasan, pencucian kumis, atau penggunaan produk perawatan khusus untuk menjaga kebersihannya.
Hal ini bisa menjadi tambahan pekerjaan yang diperlukan dalam rutinitas kebersihan pribadi.
Selanjutnya, kumis yang panjang atau tebal mungkin bisa mengganggu saat makan atau minum, terutama jika kumis tersebut tidak terjaga dengan baik.
Partikel makanan atau minuman bisa tersangkut di kumis dan mengganggu kenyamanan atau membuat terlihat kurang sopan.
Pemilik kumis mungkin menghadapi masalah kesehatan tertentu, seperti alergi terhadap bahan dalam produk perawatan atau ketidaknyamanan fisik karena kumis yang panjang atau tebal.