Lapisan ini adalah tempat sebagian besar aktivitas biologis terjadi, termasuk pertumbuhan akar tanaman dan aktivitas mikroorganisme.
Topsoil mengandung berbagai mineral penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
BACA JUGA:Dijuluki Ibukota Harimau, Ini 10 Fakta Menarik Negara India
BACA JUGA:Suka Maling Jemuran! Berikut 5 Fakta Unik Elang Merah, Predator yang Ajari Anaknya Pura-pura Mati
3. Lapisan E (Eluvial).
Lapisan E adalah lapisan yang terletak di bawah lapisan A dan biasanya berwarna lebih terang.
Proses eluviating atau pencucian menyebabkan lapisan ini kehilangan banyak mineral dan nutrisi, karena air hujan yang turun membawa mereka ke lapisan tanah yang lebih dalam.
Eluviating sendiri, biasanya mengandung pasir dan silt yang tersisa setelah pencucian.
4. Lapisan B (Subsoil).
Lapisan B, atau subsoil, adalah lapisan di mana banyak mineral yang tercuci dari lapisan atas terakumulasi.
Lapisan ini biasanya lebih padat dan lebih kaya akan mineral dibandingkan dengan lapisan di atasnya.
Dengan kandungan mineral seperti besi, aluminium, dan lempung yang terbawa dari lapisan atas.
5. Lapisan C (Parent Material).
Lapisan C adalah lapisan yang terdiri dari bahan induk tanah yang belum mengalami banyak pelapukan.
Lapisan ini merupakan transisi antara tanah atas dan batuan dasar.
Mengandung, vatuan yang sedang mengalami pelapukan menjadi partikel tanah.