CURUP, KORANRB.ID – Guna memastikan keamanan dan ketertiban Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup, tim gabungan TNI dan Polri melakukan penggeledahan ke seluruh sel tahanan di Lapas Kelas IIA Curup, Rabu (15/11) dini hari.
Penggeledahan ini dilakukan guna memastikan kondusifitas setiap sel yang dihuni oleh para WBP. Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Curup, Renaldo Devinci Talesa A.Md.IP, SH, MH, dalam penggeladahan ini pihaknya menyita sejumlah barang-barang yang tidak diperbolehkan berada di dalam Lapas. Seperti rokok, makanan dan minuman pabrikan dari luar Lapas, serta lainnya.
Meski melakukan penggeledahan, namun Renaldo memastikan tim gabungan tetap bertindak dengan mengedepankan nilai humanisme.
BACA JUGA:Kuasa Allah SWT! Bayi 8 Bulan Selamat dalam Kecelakaan Hebat di Kepahiang
“Dalam penggeledahan ini, kita membagi petugas menjadi 2 tim gabungan. Setiap tim akan melakukan pemeriksaan di blok berbeda, dimana setiap kamar di setiap blok dilakukan penggeledahan guna memastikan kondusifitas Lapas,” tegas Renaldo.
Ia mengatakan penggeledahan ini masuk dalam pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh pihaknya, dengan sasaran seluruh kamar hunian. Selain memastikan tidak ada barang-barang yang dilarang berada di dalam sel tahanan (kamar hunian), penggeledahan ini juga untuk memastikan kondisi kamar hunian dalam keadaan baik, seperti lantai, tembok, terali dan atap.
“Apalagi saat ini musim penghujang, kita juga memastikan jangan sampai kamar hunian mengalami kerusakan, sehingga bisa mengganggu kenyamanan warga binaan,” tambah Renaldo.
BACA JUGA:Danlanal Bengkulu Pimpin Pengukuhan Dua Jabatan Strategis
Di sisi lain, penggeledahan ini dilakukan sebagai bentuk tindaklanjut pihak Lapas dari beberapa informasi yang beredar di luar bahwasanya ada beberapa warga binaan yang memiliki alat komunikasi di dalam sel tahanan. Untuk itu Renaldo menegaskan tidak ada alat komunikasi berupa handphone yang dimiliki warga binaan di dalam sel tahanan.
“Bagi warga binaan yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya di luar, kita sudah memiliki jadwalnya masing-masing. Kita juga memfasilitasi warga binaan yang ingin berkomunikasi dengan pihak keluarga pada jadwal yang sudah ditentukan. Jadi tidak ada warga binaan yang memiliki handphone di dalam sel tahanan,” tegas Renaldo.(sly)