KORANRB.ID - Terjawab sudah penyebab langkanya gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dalam sebulan terakhir.
Pengurangan pasokan gas melon dari PT. Pertamina menjadi penyebab utama sulitnya masyarakat mendapatkan gas melon.
Informasi terhimpun menyebutkan bahwa pengurangan ini terjadi di tingkat agen gas.
Sebelumnya, Kabupaten Rejang Lebong menerima pasokan sebanyak 7 truk per periode pengiriman.
Namun, saat ini jumlah tersebut berkurang menjadi hanya 6 truk.
BACA JUGA:Rohidin Bisa Maju Pilgub, Begini Penjelasan KPU Provinsi Bengkulu
Setiap truk membawa sekitar 560 tabung gas, sehingga pengurangan satu truk berarti pengurangan 560 tabung gas yang sangat berarti bagi masyarakat.
Mardani (36), warga Kelurahan Talang Rimbo Kecamatan Curup Tengah mengungkapkan keresahan akibat sulitnya mendapatkan gas melon saat ini.
Dirinya bahkan sampai berburu gas melon hingga ke Kecamatan Selupu Rejang dan Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang.
Jika pun ada pangkalan atau warung yang menjual gas melon, itupun harus menghadapi antrean yang cukup panjang.
"Kalau tidak berburu seperti itu, bagaimana kami bisa memasak untuk keluarga. Kami sangat kesulitan mendapatkan gas elpiji. Antriannya panjang dan sering kali habis sebelum kami mendapat giliran," kata Mardani.
Sementara itu, Bupati Rejang Lebong, Drs. H. Syamsul Effendi, MM mengatakan pengurangan ini menimbulkan dampak signifikan.
Terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah yang sangat bergantung pada bahan bakar ini untuk kebutuhan sehari-hari.
"Pengurangan pasokan ini terjadi karena adanya pengalihan jatah gas elpiji untuk agen penyalur lainnya di kabupaten tersebut. Langkah ini dilakukan oleh pihak Pertamina, yang bertanggung jawab atas distribusi gas elpiji subsidi di seluruh Indonesia," beber Bupati.
BACA JUGA: Wujudkan Rumah ASN Layak Huni Melalui Tapera