KORANRB.ID - Pekerjaan perbaikan bendungan irigasi Padang Segaro di Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung sudah mencapai 60 persen, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menargetkan pekerjaan tersebut selesai pada buplan November tahun ini.
Kepala Dinas PUPR Bengkulu Tengah, Febrian Fatahilla, ST, MT mengatakan, saat ini pekerjaan terus berprogres dan sudah mencapai 60 persen.
Sesuai kontrak dan target pekerjaan sudah harus selesai pada bulan November 2024.
Apabila pekerjaan sudah selesai, maka bendungan irigasi padang segaro sudah bisa difungsikan kembali oleh para petani.
BACA JUGA:Disapu Ombak Besar hingga Tenggelam, Satu Nelayan di Pantai Teluk Sepang Dinyatakan Hilang
BACA JUGA: Penertiban PKL di Pasar Minggu, Pedagang Baku Hantam! Ini Penyebabnya
“Semoga pekerjaan bisa berjalan lancar dan tak ada kendala. Sehingga pekerjaan bisa selesai tepat waktu pada bulan November mendatang,” ungkapnya.
Lanjut Febrian, pihaknya mengalokasikan perbaikan bendungan irigasi tersebut karena memang sudah seharusnya diperbaiki, karena sangat berdampak terhadap dengan para petani yang berada dilokasi tersebut dan sudah cukup lama juga.
Anggaran yang disiapkan untuk perbaikan bendungan irigasi sebesar Rp 1,8 miliar.
“Sesuai instruksi langsung dari Sekda, makanya anggaran perbaikan bendungan irigasi padang segaro dianggarkan. Semoga dengan adanya perbaikan ini nanti para petani kita dilokasi tersebut bisa kembali menanam padi seperti biasanya,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Benteng, Fepi Suheri mengungkapkan, DPRD Bengkulu Tengah bersama Pemkab Bengkulu Tengah memang sudah berkomitmen untuk memperbaiki irigasi Padang Segaro, makanya ditahun 2024 ini dialokasikan di APBD.
BACA JUGA:Status Terancam! Berikut 6 Fakta Astrapia Ekor Pita, Burung Unik asal Papua Nugini
BACA JUGA:Warning! Jangan Lakukan 5 Hal Ini Pada Mobil Matik, Bisa Rugi Puluhan Juta
“Dengan sudah diperbaikinya bendungan padang segaro tersebut semoga para petani yang memiliki sawah dilokasi tersebut bisa kembali menanam padi. Sebab para petani sudah lama sekali tak menanam padi karena bendungan irigasi yang jebol,” harapnya.
Berdasarkan informasi ada sekitar 200 hektare sawah yang airnya dialirkan dari Bendungan tersebut.