KORANRB.ID - Setelah sempat menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram, harga cabai merah di Kabupaten Mukomuko sudah kembali turun Rp 40 ribu per kg, Rabu 3 Juli 2023.
Kenaikan sebelumnya dikarenakan banyak petani gagal panen serta sebagian lagi petani belum panen.
Hal itu menyebabkan stok cabai yang masuk ke Mukomuko terbatas, dimana cabai ini dipasok dari Kabupaten Rejang Lebong dan Kota Kerinci.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagkopUKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE, M.AP mengatakan cabai merupakan salah satu konsumsi aktif masyarakat sehingga jika kenaikan harga terjadi akan sangat diresahkan, yang berujung pada kenaikan angka inflasi.
BACA JUGA:Style Cornrow: Budaya Afrika yang Mendunia, dari Pemain Sepakbola Hingga Artis Papan Atas
Oleh sebab itu cabai menjadi salah satu komoditi yang selalu dipantau berkaitan dengan pasokan dan harga.
“Kita ini untuk cabai mendapatkan pasokan dari daerah lain maka dari itu kita hanya bisa melakukan koordinasi ke pedagang saja apa yang menyebabkan cabai naik. Namun berkaitan kejadian di petani bukan lagi menjadi kewenangan kita,” sampainya.
Nurdiana menjelaskan tidak hanya cabai merah keriting, harga beberapa sayuran juga mulai mengalami penurunan.
Seperti tomat yang sebelumnya Rp 15 ribu, sekarang menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Kemudian sayur kol dari harga Rp 17 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga bawang merah dan bawang putih dari harga Rp 60 ribu per kg saat ini sudah turun menjadi Rp 45 ribu per kg, harga beras yang sebelumnya per kg bisa sampai Rp 24 ribu, sekarang turun menjadi Rp 20 ribu, sebab petani di Mukomuko sudah banyak yang panen.
“Untuk harga kebutuhan di pasaran ini selalu kami pantau dan kami perbarui. Namun tetap saja memang dibutuhkan kerja sama lintas sektor untuk menangani terkait kebutuhan yang masih bergantung pada daerah lain,” ujarnya.
BACA JUGA:8 Makanan Ini Bagus untuk Kesuburan Pria dan Wanita
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Dr. Abdiyanto, SH M.Si, CLA menambahkan, tingginya angka inflasi di Mukomuko tentu menjadi perhatian serius bagi Pemkab Mukomuko.
Rabu 3 Juli 2024 baru saja sudah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) dengan Kabupaten Solok yang dikenal sebagai daerah produsen tanaman hortikultura.
Seperti bawang merah, cabai, dan yang lainnya.