KORANRB.ID - Selvedge jeans, yang juga dikenal sebagai "self-edge" jeans, merujuk pada jenis denim yang memiliki tepi tenunan khusus yang mencegah kain dari fraying atau unraveling.
Istilah "selvedge" berasal dari kata "self-edge," yang berarti tepi kain yang membentuk sendiri. Produksi denim selvedge dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika denim pertama kali ditenun pada mesin tenun shuttle loom.
Untuk memahami denim selvedge, penting untuk mengenal perbedaan antara shuttle loom dan projectile loom.
Shuttle loom adalah mesin tenun tradisional yang menghasilkan denim dengan tepi tertutup yang disebut selvedge.
BACA JUGA:10 Tanda Orang Butuh Liburan, Kamu Termasuk Salah Satunya?
BACA JUGA:3 Khasiat Air Tajin untuk Kesehatan Rambut dan Kulit
Ini dimungkinkan karena shuttle loom mengirimkan shuttle (kapsul kecil yang memuat benang pakan) bolak-balik melintasi lebar kain, secara otomatis menenun tepi kain dengan benang khusus.
Hasilnya adalah kain dengan tepi yang lebih kuat dan lebih rapi.
Sebaliknya, projectile loom adalah mesin modern yang lebih cepat dan lebih efisien, tetapi tidak menghasilkan selvedge.
Kain yang dihasilkan memiliki tepi yang dipotong dan harus di-overlock untuk mencegah fraying. Meskipun lebih efisien, kain denim dari projectile loom sering kali dianggap memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan denim selvedge.
Karakteristik Selvedge Jeans
1. Tepi Selvedge: Salah satu ciri khas dari selvedge jeans adalah tepi yang bersih dan rapi dengan pola garis berwarna, biasanya merah atau oranye, yang dapat terlihat ketika jeans dilipat atau cuffed. Garis ini sering disebut "selvedge ID" dan menjadi tanda pengenal utama dari denim selvedge.
BACA JUGA:Partai Nasdem Usung Sulman Azis jadi Calon Bupati Kaur
BACA JUGA:Resmi! Ini 27 Kades di Lebong yang Jabatannya Diperpanjang 2 Tahun
2. Kualitas dan Ketahanan: Karena tenunan yang lebih rapat dan proses produksi yang lebih teliti, denim selvedge dikenal lebih tahan lama dibandingkan dengan denim biasa.